Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong Pemerintah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan pemetaan wilayah potensi pertanian untuk diajukan ke Jakarta. Tujuannya, untuk mendukung peningkatan hasil produksi sekaligus mengembangkan produk pertanian unggulan di daerah.
"Kementan meminta Pemkab Landak dalam hal ini dinas pertanian untuk melakukan pemetaan wilayah di setiap kecamatan. Apa potensinya dan diketahui kendalanya untuk diajukan ke Kementan, untuk mendukung peningkatan hasil produksi sekaligus menciptakan brand unggulan," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian - Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy, Jumat (12/7).
Baca Juga
Pada kunjungan tersebut, Sarwo Edhy menguraikan beberapa hal terkait program pertanian khususnya sarana dan prasarana. Salah satunya adalah program asuransi gagal panen lahan pertanian akibat kekeringan, hama dan banjir.
Advertisement
"Sekarang sudah ada program asuransi gagal panen lahan pertanian. Cukup membayar Rp 36 ribu per musim per hektar, dan sisanya sebesar Rp 144 ribu dibayar oleh pemerintah atau disubsidi," kata Sarwo Edhy.
Apabila petani mengalami gagal panen, katanya, pihak asuransi dalam hal ini Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) akan mengganti kerugian sebesar Rp 6 juta per hektar. Ditjen PSP Kementan mengharapkan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Landak segera mengoordinasikan dan mengajukan ke Kementan.
"Seperti diketahui, musim kemarau akan terjadi lebih lama. Dinas Pertanian sebaiknya segera mendorong program asuransi pertanian demi keamanan dan kenyamanan petani," pungkas Sarwo Edhy.
Menanggapi hal itu, Bupati Landak, Karolin Margret Natasa mengakui potensi pertanian di Landak cukup baik didukung anggaran yang memadai untuk pertanian serta menciptakan brand tersendiri, khususnya beras lokal untuk menembus pasar.
"Landak termasuk salah satu kabupaten di Kalbar yang hasil panen padinya berlimpah dan lahan cukup luas, didukung anggaran dari pemerintah daerah. Ke depan, akan dilakukan pemetaan potensi pertanian di setiap kecamatan untuk dikembangkan menjadi sentra produksi padi, jagung dan produk pertanian lainnya," kata Bupati Karolin MN.
Â
Â