Sukses

Pelemahan Dolar AS Topang Harga Emas Stabil di Level Tertinggi

Harga emas di pasar spot stabil di level USD 1.426 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak 3 Juli di USD 1.429.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas di pasar spot stabil pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) karena dolar yang melemah efek dari meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serika (AS) atau The Fed.

Mengutip CNBC, Jumat (19/7/2019), harga emas di pasar spot stabil di level USD 1.426 per ounce. Ini setelah menyentuh level tertinggi sejak 3 Juli di USD 1.429. Sedangkan harga emas berjangka naik 0,3 persen menjadi USD 1.427 per ounce.

 

Harga emas melonjak sekitar 1,5 persen di sesi sebelumnya karena dolar jatuh setelah data perumahan AS lebih lemah dari yang diperkirakan. Mata uang AS tersebut terakhir turun sekitar 0,1 persen terhadap rival utama.

"Dolar telah kembali melemah, dan ini telah memungkinkan emas untuk menemukan minat beli baru setelah reli hari Rabu," kata Analis Pasar Forex.com Fawad Razaqzada.

Harga emas sempat jatuh ke level terendah USD 1,414.36 di awal sesi, tetapi pulih setelah dolar melemah.

"Tren jangka panjang emas berada di arah bullish sehingga para pedagang senang untuk terus memudar dalam apa yang merupakan latar belakang fundamental yang mendukung dengan dolar dan saham berjuang," ungkap Razaqzada.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ekspektasi Penurunan Suku Bungan The Fed

Para Analis menilai, meningkatnya ekspetasi penurunan suku bunga Fed telah menopang harga emas di atas USD 1.400 dan momentum keseluruhan positif.

menurut FedWatch CME Group, para pedagang suku bunga berjangka memperkirakan 65 persen The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin bulan ini dan 35 persen kemungkinan pemotongan 50 basis poin,

“Antisipasi penurunan suku bunga telah benar-benar mendorong banyak momentum yang telah kita lihat belakangan ini. Jika kita tidak mendapatkan pemotongan suku bunga, emas akan kembali ke USD 1.300," kata Pendiri, Presiden dan Kepala Investasi SICA Wealth Management LLC Jeffrey Sica.