Sukses

Pemerintah Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar untuk Korban Gempa Halmahera Selatan

Para korban gempa Halmahera Selatan mendapatkan bantuan sembako sebanyak 1.200 paket.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyalurkan bantuan bagi para korban gempa di Halmahera Selatan senilai Rp 1,3 miliar. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. 

Agus mengatakan, sejak terjadinya gempa berkekuatan 7,2 SK pada 17 Juli 2019 di Halmahera Selatan, dirinya telah memerintahkan jajaran Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) untuk menyiapkan dan mendistribusikan berbagai bantuan tanggap darurat bagi para korban.

“Saya minta tidak sampai 24 jam bantuan sudah harus bergerak menuju lokasi terjadinya bencana agar para korban cepat terbantu khususnya berkaitan dengan bantuan permakanan dan bantuan logistik lainnya," ujar dia di dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Total bantuan yang diberikan kepada para korban bencana gempa tersebut mencapai Rp 1,3 miliar, yang terdiri dari bantuan logistik tahap 1-3, bantuan sembako sebanyak 1.200 paket. Kemudian, bantuan peralatan kebersihan, santunan ahli waris senilai Rp 90 juta. Dengan demikian bantuan Tahap 1 yang sudah disalurkan meliputi, tenda gulung 10 unit, matras 50 unit; selanjutnya Tahap 2; tenda peleton 4 unit, tenda keluarga 20 unit dan tenda gulung 20 unit.

Adapun bantuan tahap 3 yang dalam proses pengiriman saat ini meliputi makanan siap saji 400 paket, mie instan 1.600 bungkus, tenda serbaguna 5 unit, tenda gulung 100 unit, velbed 50 unit, kasur 50 buah dapur umum 1 set. Kemudian masih di tahap ketiga yang dalam proses pengiriman juga disiapkan kidsware 50 paket, foodware 50 paket, peralatan dapur 50 paket. Kemudian selimut 100 lembar dan paket sandang 50 paket

Selain itu, bantuan tahap ke 4 yang disalurkan meliputi peralatan kebersihan senilai Rp 500 juta meliputi pel bertangkai, ember, sikat, gerobak, sekop, selang, tangki air, sepatu boots, dan lain-lain.

Adapun bantuan kendaraan siaga bencana gempa yang juga disiapkan meliputi RTU 9 unit, Dumlap 8 Unit, Truk 4 Unit, Tangki Air 3 unit, Motor 11 unit, Kapal Cepat 6 Unit, Pholytiline 2 unit keseluruhan dan kendaraan siaga bencana tersebut disiapkan di Dinsos Prov. Malut, Dinsos Hal Bar, Dinsos Kep. Sula, Dinsos Halmahera Utara, Dinsos Morotai, Dinsos Kota Ternate, Dinsos Kota Tidore, Dinsos Halmahera Timur, Dinsos Halmahera Tengah, Dinsos Halmahera Selatan.

   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

BNPB Percepat Penanganan Dampak Gempa di Halmahera Selatan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan logistik dan mengerahkan personel untuk mempercepat upaya penanganan dampak gempa bumi di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo mengungkapkan saat ini pihaknya tengah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan pendukung penanganan bencana.

"Upaya penanganan selama masa tanggap darurat di bawah kendali pos komando. Pos komando utama berada di Labuha, ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan, dan pos komando lapangan berada di Saketa," kata Agus seperti dilansir dari Antara.

Tim Reaksi Cepat BNPB menemukan sejumlah kendala dalam penanganan bencana di Halmahera Selatan. Di antaranya adalah keterbatasan ketersediaan BBM, gangguan akses komunikasi, keterbatasan tenaga medis, serta keterbatasan alat angkut untuk penyaluran bantuan.

"Kebutuhan mendesak selama keadaan darurat antara lain terpal, selimut, tikar, air minum, makanan siap saji, dan kebutuhan anak-anak," Agus menjelaskan.

BNPB sudah menyalurkan bantuan berupa 130 paket perlengkapan sekolah, 30 matras, 20 tikar, 75 paket sandang, 25 paket perlengkapan keluarga, 40 selimut, dan 20 tenda gulung menggunakan helikopter.

Bantuan lain yang disalurkan menggunakan helikopter yakni 204 paket lauk pauk, 114 paket makanan siap saji, 120 paket makanan tambahan gizi, 30 paket perlengkapan bayi, 20 paket perlengkapan kebersihan keluarga, 30 paket keperluan rekreasional, 29 sarung orang dewasa, dan 250 karung.

3 dari 3 halaman

3000 Lebih Warga Mengungsi

Sebelumnya, BPBD Maluku Utara mencatat 3.104 jiwa masih mengungsi pada 15 lokasi, pasca gempa Maluku. Dari jumlah itu, 49 orang mengalami luka ringan dan 2 orang luka berat. Sementara, jumlah bangunan rumah yang rusak berat terdata 971 rumah dan fasilitas umum 13 unit.

Fasilitas umum yang rusak terdapat 6 unit gedung sekolah, 1 gereja, 2 masjid, 1 polindes, 1 TPQ, 1 PUAD, dan 1 unit rumah guru. Sementara, rumah warga yang rusak berat tersebar di Desa Ranga-Ranga 300 unit, Gane Luar 380 unit, Sawat 6 unit, Gaimu 10 unit, Kuwo 30 unit, Tanjung Jere 2 unit, Lemo-Lemo 131 unit, Liaro 22 unit, dan Desa Tomara 90 unit.

Kepala BPBD Maluku Utara, Ridwan Saban menyebutkan jumlah kerusakan bangunan dan korban gempa Maluku masih terus dalam pendataan, karena tim masih bergerak untuk mendata ke sejumlah desa.

"Kami terkendala akses menuju ke lokasi dalam pendataan. Misalnya saja di Gane yang sebagian desanya tidak ada jaringan telekomunikasi," kata Ridwan, Rabu (17/7/2019).

Ridwan mengatakan tim BPBD provinsi dan TRC BNPB telah berada di lokasi terdampak gempa Maluku di Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur Selatan untuk melakukan asesmen, guna mendata tingkat kerusakan, jumlah pengungsi, dan hal lain yang dibutuhkan pengungsi.

"Kami telah mendirikan Posko Lapangan di Desa Saketa, Kecamatan Gane Barat," katanya.Â