Sukses

Masuk Daftar Fortune 500, Bukti Pertamina Mampu Bersaing di Dunia

Pada 2018, Pertamina membukukan pendapatan USD 57,933 miliar atau meningkat hingga 34,9 persen dari 2017.

Liputan6.com, Jakarta - PT [Pertamina](4019477/ "") (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 2019. Peringkat Pertamina sebagai BUMN penyedia energi nasional naik 78 poin dari 253 menjadi 175.‎

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pencapaian Pertamina ini berkat dukungan positif dari berbagai pihak, baik manajemen, karyawan, pemerintah dan masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya. Hal ini juga membuktikan Pertamina diakui sejajar dengan world class company lainnya.

“Adalah suatu kebanggaan Pertamina berada di peringkat TOP 175 daftar Fortune Global 500. Kebanggaan ini juga untuk Indonesia. Karena [Pertamina](4019477/ "") telah terbukti mampu bersaing di kancah dunia. Harus disyukuri dan menjadi tantangan kami ke depan untuk dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat dan negara," kata Fajriyah, di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Pada 2018, Pertamina membukukan pendapatan USD 57,933 miliar atau meningkat hingga 34,9 persen dari 2017. Untuk laba bersih, Pertamina berhasil meraup USD 2,526 miliar dengan aset mencapai USD 64,7 miliar dan 31.569 karyawan yang tersebar di seluruh dunia.

Fajriyah menambahkan, pertumbuhan Pertamina tidak terlepas dari konsitensi Pertamina untuk terus meningkatkan perannya dalam memastikan ketersediaan, kemudahan akses, keterjangkauan, dan stabilitas energi nasional.

"Terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia dan seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada [Pertamina](4019477/ "") untuk menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung Pertamina menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan dunia," tandsanya.

Pemeringkatan Fortune Global 500 adalah ajang tahunan yang dilakukan majalah Fortune sejak tahun 1955. Berawal dari daftar 500 perusahaan terbesar di AS dari berbagai sektor industri dan bisnis, pemeringkatan kini dilakukan berdasar 12 indikator.

Tolok ukur utamanya adalah besaran pendapatan termasuk pendapatan anak perusahaan (consolidated gross revenue). Indikator lain adalah penyertaan modal pemegang saham, kapitalisasi pasar, keuntungan, jumlah karyawan, dan sejak tahun 1990 indikator negara asal perusahaan juga dipertimbangkan dalam FORTUNE Global 500.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Meroket, Peringkat Pertamina Naik ke 175 di Top 500 Fortune Global 2019

Untuk diketahui, PT Pertamina (Persero) berhasil meroket di daftar Fortune Global 500. Tak main-main, posisi Pertamina naik hingga 75 peringkat ke posisi 175.

Ini adalah tahun ketujuh Pertamina di daftar Fortune. Pertamina memiliki 31.569 pegawai dan aset sebesar USD 64,7 miliar (Rp 904 triliun).

Fortune Global 500 mencatat revenue Pertamina bertambah hingga 34,9 persen menjadi 57,9 miliar atau Rp 808,8 triliun (USD 1 = Rp 13.969). Namun, laba Pertamina menurun tipis 0,5 persen menjadi USD 2,5 miliar (Rp 34,9 triliun). 

Pertamina adalah satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang menembus daftar ini. Padahal, PT PLN (Persero) sebelumnya pernah masuk daftar bergengsi ini.

Pada posisi 175, Pertamina juga mengalahkan perusahaan bergengsi global seperti Alibaba (118) Facebook (184) milik Mark Zuckerberg, LG Electronics (185), China Merchants Bank (188), Korea Electric Power (193), Shandong Enegy Group (211) dan Morgan Stanley (218).

Saat ini, Pertamina dipimpin oleh Nicke Widyawati. Ia mulai menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina pada Agustus 2018 menggantikan Elia Massa Manik yang menjabat selama 13 bulan.