Liputan6.com, Jakarta - Anak perusahaan Samsung Electronics, Harman International Industries melalui Solusi Harman Profesional memperluas pangsa pasarnya di Indonesia. Hal ini dengan menunjuk PT Inti Megah Swara (IMS Indonesia) sebagai distributor produk-produknya di Indonesia seperti untuk  merek audio AKG, BSS,Crown, DBX, Lexicon, JBL Professional and Soundcraft.
Solusi Harman Profesional merupakan perusahaan yang bergerak di industri sistem audio, video, tata cahaya dan sistem kontrol, termasuk AV jaringan.
“Indonesia adalah pasar yang sangat penting untuk Solusi Harman Profesional di wilayah Asia Pasifik. Sejalan dengan fokus kami pada pertumbuhan dan penguatan penawaran kami di seluruh merek, solusidan vertikal kepada pelanggan kami di pasar ritel, instal dan tur, kami dengan senang hati menunjuk IMS Indonesia sebagai mitra distribusi audio kami di Indonesia," ungkap VP dan GM Solusi Harman Profesional, Ramesh Jayaraman di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, IMS Indonesia adalah pemimpin pasar dalam mendistribusikan produk dari industri audio di Indonesia sejak 2000. Dengan asosiasi hampir 2 dekade yang mengoperasikan toko merek JBL, menjual dan mendistribusikan merek Harman lifestyle, IMS sekarang akan memperluas portofolio untuk memasukkan retail, instalasi, turing, dan wisata Harman Professional.
“Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang kuat untuk solusiaudio profesional. Model distribusi baru memanfaatkan kekuatan merek kami dan kemampuan distribusi," jelas dia.Â
Direktur Penjualan IMS Indonesia, James Eric Pribadi menyatakan selama ini pihaknya telah memiliki jangkauan pasar yang luas di Indonesia untuk ritel, pengetahuan teknis dan layanan pelanggan. Sementara itu, Harman Professional dikenal sebagai industri sistem audio dengan kualitas kelas dunia dan keunggulan teknologi.
"Kami memahami kebutuhan pelanggan kami akan solusi dan dukungan pemasangan kelas dunia. Dengan pengalaman langsung dan jangkauan kami yang kuat di pasar Indonesia, kami bersemangat untuk menghadirkan produk-produk audio Harrman Professional. Dukungan, garansi, dan perbaikan produk Harman Professional di Indonesia akan beralih ke IMS Indonesia dengan segera. Ketentuan garansi dan penyertaan tidak akan terpengaruh," tutup dia.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengusaha Siap Terapkan Pemblokiran Ponsel Ilegal
Pemerintah tengah menyusun kebijakan untuk menghentikan peredaran telepon seluler (ponsel) ilegal di Indonesia. Salah satunya dengan melakukan pemblokiran International Mobile Equipment Identity (IMEI)Â ponsel ilegal.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sendiri berperan untuk mengembangkan sistem identifikasi produk ponsel ilegal yang dinamakan Device Identification, Registration, and Blocking System (DIRBS). Sistem ini akan mendeteksi apakah suatu produk ponsel legal atau sebaliknya melalui verifikasi IMEI.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, sejauh ini para pelaku industri siap menerapkan sistem ini. Hanya saja, tinggal menunggu regulasi yang saat ini masih digodok oleh tiga kementerian, diantaranya Kemenperin, Kementerian Komunikasi dan Informatika , dan Kementerian Perdagangan.
"Kalau dari segi data (Industri) sudah siap tinggal kita kapan dilaunching," katanya saat ditemui di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/7/2019). Â
Airlangga menambahkan, semua data base mengenai IMEI ponsel nantinya akan berpusat di Kemenperin. Pihaknya berencana akan menyiapkan situs yang dapat diakses pengguna ponsel diwajibkan mengecek apakah IMEI ponsel yang dimilikinya sudah terdaftar.
"Kita data base-nya ada dikita terutama untuk produksi dan ini kan mesti digabung dengan yang non produksi barang-barang yang impor," sebutnya.
Advertisement
Samsung Bantah Siapkan Pabrik Chipset Baru di AS
Samsung membantah laporan yang menyebutkan rencana pembangunan pabrik chipset baru di Amerika Serikat (AS).
Pabrik baru tersebut sebelumnya dilaporkan sebagai solusi Samsung terkait dampak perang dagang antara Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
Dilansir Phone Arena, Rabu (24/7/2019), The Korea Herald melaporkan, Samsung menegaskan sejauh ini tidak ada rencana menambah invetasi untuk meningkatkan produksi chipset di AS.
"Pabrik di AS bertujuan menyuplai chip untuk Apple, dan ekspansi mungkin saja terjadi jika pesanan bertambah. Namun, ekspansi AS tidak mungkin menjadi solusi bagi pembatasan ekspor Jepang," ungkap perwakilan Samsung kepada The Korea Herald.
Sebelumnya, sejumlah sumber mengatakan renggangnya hubungan antara Korsel dan Jepang, membuat Samsung terdesak untuk memperluas bisnis manufaktur chipnya. Jepang memberlakukan banyak pembatasan ekspor untuk bahan utama pembuatan chip ke Korsel, yang membuat proses produksi terhambat.
Samsung sendiri memiliki pabrik chip di Austin, Texas, AS, yang didirikan pada 1996. Pabrik tersebut tidak memproduksi chipset khusus untuk Samsung, melainkan untuk diekspor ke perusahaan-perusahaan ponsel lain. Salah satu klien terbesarnya adalah Apple.