Sukses

Laba Anjlok 99 Persen, Nissan Bakal PHK 12.500 Karyawan

Laba perusahaan turun drastis di kuartal II, dibanding kuartal sebelumnya. Perusahaan bakal memangkas karyawan dan menghentikan sementara rencana produksi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan mobil asal Jepang, Nissan, alami masa sulit. Perusahaan mengumumkan penurunan laba pada kuartal II 2019 hingga 99 persen dibanding kuartal sebelumnya. Dilaporkan pula, pendapatan perusahaan turun 13 persen dibanding tahun lalu, dikutip dari CNN, Jumat (26/7/2019).

Oleh sebab itu, Nissan berencana akan memangkas 12.500 karyawan yang tersebar di seluruh dunia, jumlah yang lebih besar dua kali lipat dibanding dengan rencana awal yang dirumuskan Mei lalu.

Selain itu, Nissan juga berencana mengurangi produksi setidaknya 10 persen pada akhir tahun fiskal 2020.

"Ini hanya gambaran kasar, namun fasilitas luar negeri yang mengalami rugi akan jadi target utama (pengurangan jajaran produk)," ujar sang CEO, Hiroto Saikawan dalam presentasinya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tunda Produksi di Indonesia

Imbasnya, Nissan akan menghentikan sementara rencana produksi di Indonesia dan Spanyol. Bahkan tahun ini perusahaan menghentikan produksi 2 mobil mewah di Britania Raya.

Seperti pabrikan mobil lainnya, Nissan juga mengalami banyak tantangan. Ekonomi global melukai nilai penjualan dan perang dagang Amerika Serikat dengan China menjadi resiko terbesar. Kemudian, adanya standar emisi baru yang membuat perusahaan harus beradaptasi demi kepentingan lingkungan.

Nissan telah kehilangan pasar di Amerika dan Eropa. Penjualan kuartal pertama di Amerika turun 0,2 persen dari 8,1 persen menjadi 7,9 persen. Di Eropa, termasuk Rusian, angka penjualan lebih dari 16 persen dibanding kuartal yang sama di tahun lalu.

Ditambah, tahun lalu terjadi skandal yang menimpa mantan CEO, Charlos Ghosn di Tokyo dan proses hukumnya belum selesai hingga sekarang. Meski Nissan membantah tuduhan itu, tetap saja sentimen yang didapat negatif dan membuat ketegangan besar pada aliansi Nissan, Renault dan Mitsubishi Motors.