Sukses

Harga Sayur Mahal, Keuntungan Pedagang Menipis

Berbeda, harga bawang merah dan bawang putih justru masih terhitung murah.

Liputan6.com, Jakarta - Masuk akhir pekan, harga beberapa komoditas sayuran di pasar tradisional terpantau tinggi. Hal itu membuat para pedagang hanya sedikit mengambil untung yaitu di kisaran Rp 1.000-2.000 saja.

Nur (59 tahun), salah seorang pedagang di Pasar Kwitang Dalam, Jakarta Pusat, mengatakan, pihak pemasok telah mematok harga tinggi untuk beberapa komoditas seperti oyong, terong dan pare.

"Seperti oyong dan terong. Dapatnya (dari pemasok) Rp 13 ribu (per kg), jualnya Rp 14 ribu (per kg). Pare juga. Dapat Rp 13 ribu (per kg), jual Rp 14 ribu (per kg). Cuman seribu perak (untungnya)," keluh Nur kepada Liputan6.com, Jumat (26/7/2019).

Hal senada turut disuarakan oleh Toyyibah (44 tahun), pedagang sayurandi pasar yang sama. Meski bisa mendapat harga beli yang sedikit lebih rendah, ia tetap memasang harga jual pada kisaran Rp 14 ribu per kg.

"Sayuran kayak timun naik juga. Dari sana (pemasok) dapatnya Rp 12 ribu per kg, jualnya Rp 14 ribu. Terong dan pare juga sama. Dapat Rp 12 ribu per kg, jual Rp 14 ribu," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Harga Bawang Terkendali

Di sisi lain, lonjakan harga tak diikuti oleh komoditas bawang yang masih terkendali. Nur menyampaikan, harga bawang merah dan bawang putih kini masih terhitung murah.

"Kalau bawang murah. Bawang merah dari sononya (pemasok) dapat Rp 30 ribu (per kg), dijual Rp 32 ribu (per kg). Kalau bawang putih (bulat) jualnya Rp 35 ribu (per kg), yang cutting Rp 40 ribu (per kg)," paparnya.

Sementara Toyyibah menuturkan, harga bawang merah dan bawang putih yang diperdagangkannya masih standar, yakni pada kisaran Rp 30-40 ribu per kg.

"Untuk bawang merah dapatnya Rp 25 ribu per kg, jualnya Rp 30 ribu. Turun sih enggak, standar aja. Kalau bawang putih bulat dapat Rp 25 ribu per kg jual Rp 30 ribu. Cutting dapatnya Rp 35 ribu per kg, jual Rp 40 ribu," tuturnya.