Liputan6.com, Jakarta - Miliarder biasanya dikaitkan dengan kepemilikan usaha yang besar dan mendunia. Tentunya, usaha yang dimiliki berkat ketekunan dan kerja keras dirinya saat membangun dari nol.
Tapi, bagaimana kalau miliarder, yang biasanya sekaligus pemimpin perusahaan ini malah ditendang keluar dari perusahaan yang dia dirikan? Apa yang dia lakukan setelahnya?
Mengutip CNET, Minggu (28/7/2019), berikut 3 daftar miliarder sekaligus pendiri perusahaan yang dipecat dari kandangnya:
Advertisement
Baca Juga
1. Steve Jobs
Siapa sangka pendiri Apple ini pernah angkat kaki dari perusahaan yang membesarkan namanya? Kala itu, Jobs berdebat dengan CEO Apple yang sedang menjabat, John Sculley, tentang Mac generasi kedua yang penjualannya tidak sesuai harapan.
Untuk mendongkrak penjualan, Jobs menyarankan penurunan harga dan perubahan pemasaran, tapi Sculley tidak setuju, begitu juga dengan jajaran direksi.
Akhirnya, Jobs dipecat dari Apple, padahal Sculley sendiri bisa jadi bos karena dukungan Jobs. Meski sempat terpuruk, miliarder ini kemudian bangkit dan berhasil membeli perusahaannya kembali.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
2. John Schantter
Nah, miliarder satu ini berkutat di bisnis makanan dan minuman. Pendiri Papa John's Pizza ini harus rela mundur karena skandal rasisme.
Sebenarnya, Schantter sedang berbicara di telepon dengan agensi pemasaran Laundry Service, yang tujuannya cuma latihan supaya dia bisa hati-hati dalam membuat pernyataan.
Tapi, dia tidak sengaja mengangkat topik masyarakat kulit hitam, dan seperti dugaan, banyak orang tidak senang dengan hal itu meski Schantter niatnya tidak ingin rasis.
Karena hal itu, dirinya terpaksa mundur dari jabatannya.
Advertisement
3. Travis Kalanick
Anda tahu Uber? Kalanicklah yang membangun perusahaan ride hailing ini. Suatu malam, dia mencoba naik mobil dengan jasa Uber miliknya.
Sang supir mengeluhkan turunnya tarif Uber kepada Kalanick. Meski tidak marah, nada bicara sopir tersebut membuat Kalanick naik pitam. Akhirnya, pertengkaran pun terjadi.
Beberapa waktu kemudian, munculah video pertengkaran itu, membuat Uber mendapat sentimen negatif. Ditambah lagi, ada isu pelecehan seksual yang sedang menyebar kala itu.
Kalanick pun menyerah dan mundur sebagai CEO atas permintaan investor.