Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka lelang Untuk empat Wilayah Kerja atau Blok Minyak dan Gas (Migas) tahap tiga 2019. Hal ini upaya untuk meningkatkan kandungan cadangan migas.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, empat blok migas yang dilelang sudah memenuhi izin pemerintah daerah terkait tata ruang dan tata wilayah.
"Dalam lelang tahap tiga ini sudah menempuh proses peraturan yang berlaku, seperti izin Pemda terkait Tata ruang dan wilayah," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Djoko, blok migas yang dilelang sebelumnya telah dipromosikan (roadshow) ke beberapa kontraktor yang berpotensi, hal ini untuk mengukur minat kontraktor terhadap blok yang dilelang.
"Skema kontrak PSC gross split selain itu kami melakukan roadshow untuk mendapat masukan dari kandidat terkait wilayah yang ditawarkan," tuturnya.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebutkan, empat Wilayah Kerja yang ditawarkan yaitu East Gebang, terletak di laut atau offshore Sumatera Utara, dengan luas wilayah 4.213,93 km2.
Wilayah Kerja West Tanjung I, terletak di darat onshore Kalimantan Tengah, dengan luas wilayah 5.459,15 km2. Wilayah Kerja Belayan I, terletak di onshore Kalimantan Timur, dengan luas wilayah 5.276,28 km2. Wilayah Kerja Cendrawasah VIII, terletak di offshore Papua, dengan luas wilayah 5.612,42 km2.
Seluruh Wilayah Kerja tersebut ditawarkan dengan mekanisme Lelang Reguler dan menggunakan skema Kontrak bagi hasil migas Gross Split sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split dan perubahannya.
Penawaran lelang WK Migas ini ditukukan kepada Badan Usaha (BU) dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang bergerak pada industri hulu minyak dan gas bumi yang memiliki kemampuan keuangan dan teknis, mampu memenuhi syarat minimum Komitmen Pasti 3 Tahun, memenuhi syarat dan ketentuan pokok Lelang Wilayah Kerja, serta memiliki kinerja dan track record yang baik.
"Untuk tata waktu akses dokumen lelang 26 Juli sampai 18 Oktober 2019," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Investasi Hulu Migas Semester I 2019 Naik 16 Persen
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa investasi hulu migas selama semester I 2019 meningkat 16 persen, dibanding periode yang sama 2018.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan,investasi hulu migas hingga bulan Juni sebesar USD 5,21 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan capaian semester I 2018 sebesar USD 4,5 miliar.
"Investasi semester I 2019 naik 16 peren," kata Dwi, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Investasi hulu migas ke depan diproyeksikan terus meningkat mengingat hingga tahun 2027, terdapat 42 proyek utama dengan total investasi USD 43,3 miliar.
Total produksi dari 42 proyek tersebut 1,1 juta barel setara minyak yang mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu barel per hari dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari.
"Empat di antaranya merupakan proyek strategis nasional (PSN) hulu migas yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat," tutur Dwi.
Advertisement
Realisasi Lifting
Dwi mengungkapkan, realisasi lifting migas hingga Juni 2019 mencapai sebesar 1,8 juta barel setara minyak atau 89 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 juta barel setara minyak per hari (boepd).
Adapun rincian capaian lifting migas terdiri dari lifting minyak 752 ribu barel per hari dan lifting gas 1,06 juta barel setara minyak. Target lifting migas 2019 diproyeksikan tercapai di semester dua tahun 2019 mengingat 9 dari 11 proyek yang akan mulai berproduksi (onstream) di kuartal tiga dan kuartal empat tahun 2019.
“Dalam upaya meningkatkan produksi migas, SKK Migas menerapkan empat strategi jangka panjang,” tandasnya.