Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia menghabiskan USD 33 juta dolar AS atau sekitar Rp 462 miliar (kurs Rp 14.000 per dolar AS) untuk membangun pusat olahraga Mimika Sports Complex di Kabupaten Mimika, Papua. Pusat olahgara tersebut akan digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.
Di pusat olahraga itu, terdapat stadion atletik dengan karpet lari yang diimpor dari Jerman, dan rumput lapangan yang diimpor dari Swiss.
"Stadion atletik ini sudah standar internasional kelas II. Jadi jika pada PON nanti ada rekor internasional atletik yang terpecahkan maka bisa tercatat resmi, " kata Manajer Urusan Eksternal (External Affairs Manager) Mimika Sports Complex (MSC), Malik A Lukito di Mimika, seperti dikutip dari Antara, Senin (29/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pembangunan MSC menggunakan anggaran tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) Freeport. Pemasangan tiang pancang perdana (groundbreaking) area seluas 12,5 hektare itu dimulai pada September 2013 dan pembangunan selesai pada 2016.
Dalam pusat olah raga itu, terdapat stadion atletik termasuk lintasan lari, gedung olah raga bola basket dalam ruangan dengan kapasitas 5.500 penonton yang di dalamnya terdapat juga area voli, bulu tangkis dan cabang olah raga lainnya di ruangan tertutup.
"Sedangkan untuk fasilitas prasarana terdapat asrama putra dan putri dengan kapasitas masing-masing 50 orang lengkap dengan fasilitas wi-fi dan AC. Kemudian gedung penunjang untuk kegiatan atlet, dan ampiteater," ujar dia.
Untuk area olahraga lainnya dalam PON 2020 yang belum terdapat di MSC, maka akan digelar di area olahraga lainnya di Mimika dan di Stadion Utama Papua Bangkit di Jayapura.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdana, Menteri Rini Kunjungi Tambang Emas Freeport
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi tambang emas dan tembaga Garsberg yang dikelola PT Freeport Indonesia (PT FI) di Kabupaten Mimika, Papua, pada Sabtu ini.
Rini mengaku baru pertama kali mengunjungi situs tambang emas dan tembaga, yang saat ini, mayoritas kepemilikannya atau sebesar 51 persen saham telah secara resmi dikuasai pemerintah Indonesia.
Dengan menggunakan alat pengamanan lapangan berstandar, Rini menumpang bis dan gondola untuk menuju tambang terbuka Garsberg yang berada di ketinggian sekitar 4285 meter di atas permukaan laut.Â
BACA JUGA
Kemudian, Rini melanjutkan dengan mengunjungi tambang bawah tanah (underground) Garsberg yang berkedalaman sekitar 1.700 meter di bawah permukaan tanah.
"Ini adalah kali pertama saya ke sini setelah pemerintah memiliki mayoritas 51 persen saham Freeport. Saya harap ini dapat menjadi aset bangsa dan negara yang bisa kita banggakan dan bisa menjadi tempat belajar," kata Rini dikutip dari Antara, Sabtu (27/7/2019).
Dalam kunjungan ke Freeport ini, Rini didampingi Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Tri Hargo, Deputi Bidang usaha Pertambangan Industri Startegis dan Media Kementeria BUMN Fajar Harry Sampurno, Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin, Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dan Wakil Direktur Utama bank-bank Badan Usaha Milik Negara.
Advertisement