Sukses

Pemakaman Iron Man Jadi Adegan Film Termahal Sepanjang Sejarah

Diakui sang sutradara, Russo bersaudara, adegan ini memang paling banyak mengeluarkan biaya, termahal selain Cleopatra.

Liputan6.com, Jakarta - Adegan pemakaman Tony Stark alias Iron Man di film Avengers: Endgame diakui Russo bersaudara, sang sutradara, sebagai adegan dengan biaya produksi termahal sepanjang sejarah perfilman.

Untuk keseluruhan film sendiri, biaya yang dibutuhkan adalah sekitar USD 356 juta alias Rp 4,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.020). Dan ternyata, sebagian besar biaya tersebut digunakan untuk adegan pemakaman Tony Stark.

Dikutip dari Movie Web, Rabu (31/7/2019), Joe Russo dan Anthony Russo mengungkapkan ini sebagai candaan saja, karena adegan tersebut butuh banyak orang yang otomatis butuh pengeluaran lebih besar untuk menggaji mereka.

"Kami hanya bercanda dan kami tidak tahu kalau itu candaan atau bukan, namun mungkin adegan itu (pemakaman Tony Stark) termahal sepanjang sejarah. Ada banyak pengeluaran gaji dalam pengambilan adegan ini, jadi setidaknya ini adalah yang termahal selain Cleopatra," ujar mereka.

Bahkan seorang penulis skenario Endgame, Christoper Markus, mengatakan sembari bercanda kalau ada banyak orang yang bahkan tidak bergerak sama sekali (namun tetap mendapat bayaran untuk adegan).

Sementara, Avengers: Endgame berada di puncak box office dan meraup pendapatan sekitar USD 2,79 miliar alias Rp 39 triliun.

2 dari 2 halaman

Headphone Termahal di Dunia, Harganya Rp 884 Juta

Sama seperti handphone, harga headphone pun beraneka ragam sesuai kualitas. Ada yang murah seharga puluhan ribu, hingga earphone merk Apple yang harganya di atas Rp 500 ribu.

Berbeda dengan penikmat musik kasual, bagi pecinta dunia audio, kualitas kejernihan, ketajaman suara headphone adalah sesuatu yang serius dipantau. Tak heran ada perusahaan yang rela membuat headphone seharga puluhan bahkan ratusan juta.

Berdasarkan laporan Esquire, headphone termahal di dunia adalah merk Sennheiser HE 1 seharga 51 ribu pound sterling atau Rp 884 juta (1 pound sterling = Rp 17.342). Produsennya menyebut Sennheiser memadukan desain artistik dan teknologi.

Mulai dari desainnya, amplifier headphone ini berada di atas material gelas dan batu granit Carrara. Batu mewah itu digunakan Michelangelo dalam memahat.

Cukup dengan sebuah sentuhan, headphone canggih ini akan langsung aktif. Dengan audio range dari 8 Hz hingga 100 KHz, Sennheiser cocok bagi musik vinyl, CD, maupun data bersolusi tinggi.

Sennheiser HE 1 juga membawa tube dan transistor amplifier. Vacuum tubes itu mencegah suara structure-borne serta dikeliling quartz bulbs berkualitas tinggi yang mengalirkan ultra-high impulse fidelity alias reproduksi suara yang paripurna, termasuk dalam level distoris ultra-low.

Headphone ini tak bisa langsung dibeli di toko. Peminat harus memesan terlebih dahulu agar Sennheiser HE 1 dapat dibuat secara personal.

Peminat juga perlu membayar uang muka seharga 10 ribu pound sterling (Rp 173 juta). Begitu uang muka diterima, barulah pembuatannya diproses.