Sukses

Jalan Lingkar Pulau Samosir Diperlebar, Anggaran Capai Rp 691,4 Miliar

Kementerian PUPR melakukan preservasi dan pelebaran jalan lingkar di Pulau Samosir sepanjang 145,9 km

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan preservasi dan pelebaran jalan lingkar di Pulau Samosir sepanjang 145,9 km. Total anggaran yang dipersiapkan untuk paket pengerjaan yang telah dimulai sejak 2016 tersebut ialah sebesar Rp 691,44 miliar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pekerjaan preservasi dan pelebaran Jalan Lingkar Samosir dilakukan dengan meningkatkan kualitas jalan beraspal dan melebarkannya sesuai standar jalan nasional, yakni 7 meter ditambah 2 meter untuk masing-masing bahu jalan di sisi kanan dan kiri.

"Semua sudah disambungkan, dengan kondisi beraspal. Dari Tomok ke Pangururan, juga dari Tomok ke Nainggolan sudah oke, tinggal dari Nainggolan-Onan Runggu ke Pangururan masih ada 21 km yang perlu kita tingkatkan dan akan kita lanjutkan pada tahun 2020," terangnya lewat pernyataan tertulis, Selasa (30/7/2019).

Menurutnya, preservasi dan pelebaran jalan tersebut sudah berjalan dengan baik dengan hasil kondisi jalan yang mulus. Kegiatan itu sengaja dilakukan untuk meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata di pulau tersebut.

"Pulau Samosir merupakan salah satu destinasi dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang diprioritaskan saat ini. Keinginan kuat dan program daerah untuk mensejahterakan rakyat melalui kegiatan pariwisata harus didukung penuh oleh pemerintah pusat karena ini untuk kepentingan masyarakat luas," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Mengurangi Resiko Longsor

Selama ini, akses utama untuk menuju ke Danau Toba dan Pulau Samosir dari arah Medan adalah melalui Parapat dan menyeberang dengan menggunakan kapal ferry. Dengan dibukanya Bandara Silangit sebagai bandara internasional, alternatif akses menuju Danau Toba dan Samosir juga terbuka melalui darat via Dolok Sanggul-Tele-Pangururan.

Untuk itu, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan melakukan preservasi dan pelebaran jalan, termasuk penanganan tebing. Sehingga mengurangi risiko longsor baik pada jalan akses menuju ke Pulau Samosir dari Simpang Tele menuju ke Pangururan maupun jaringan jalan lingkar di dalam Pulau Samosir.

Peningkatan jaringan jalan berupa preservasi dan pelebaran jalan dibagi dalam dua paket pekerjaan dimulai sejak Desember 2016 dengan kontrak tahun jamak. Paket 1 yakni Preservasi dan Pelebaran Jalan Pangururan–Ambarita–Tomok–Onan Runggu sepanjang 75,9 km berupa pekerjaan pelebaran jalan dengan nilai kontrak sebesar Rp 367,21 miliar.

Pengerjaan paket yang secara kontrak akan berakhir pada Desember 2019 ini turut melibatkan konsorsium antara PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Seneca selaku kontraktor.

 

3 dari 3 halaman

Paket 2

Sementara itu, Paket 2 adalah Preservasi dan Pelebaran Jalan Tele–Pangururan–Nainggolan–Onan Runggu sepanjang 68,43 km yang terdiri dari kegiatan pelebaran sepanjang 47,1 km dan pemeliharaan sepanjang 21,33 km.

Alokasi anggaran sebesar Rp 159,24 miliar dipersiapkan untuk paket yang akan selesai masa kontrak pada Desember 2019. Pekerjaan dilakukan lewat skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Gunakarya, Tunas, dan Kurnia.

Sedangkan guna menyelesaikan preservasi dan pelebaran jalan dari Nainggolan ke Pangururan sepanjang 18 km, dan dari Onanrunggu-Nainggolan sepanjang 3 km, Kementerian PUPR telah mengalokasikan angggaran sebesar Rp 164,99 miliar pada 2020.