Sukses

OJK Imbau Perbankan Mitigasi Risiko Gagal Bayar Duniatex

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, mitigasi penting dilakukan guna mencegah adanya kredit macet ke perbankan.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghimbau industri perbankan untuk segera memitigasi dampak dari potensi gagal bayar utang obligasi PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) yang tergabung dalam Grup Duniatex.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, mitigasi penting dilakukan guna mencegah adanya kredit macet ke perbankan.

"Bagaimana mitigasi, kita minta untuk di restrukturisasi kalau dia tidak bisa membayar. Dan ini sudah di baca publik dan tentunya pemiliknya kita perbantukan untuk upaya restrukturisasi," tuturnya di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Dia menjelaskan, kondisi yang dialami oleh Duniatex Grup lebih disebabkan oleh kinerja Perseroan dan bukan dampak dari industri keseluruhan. Sebab itu, OJKmengimbau kepada seluruh pihak agar tidak panik.

"Duniatex tidak ada kaitannya dengan masalah industri, di mana duniatex berkecimpung, jadi hanya spesifik itu sendiri. Dan permasalahannya missmatch likuditas sehingga dia gagal bayar kupon," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Dorong Milenial Menabung, OJK Gandeng BRI Gelar AksiMuda 2019

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI untuk menyelenggarakan kegiatan inklusi keuangan yang bertajuk AkSiMuda 2019.

Direktur Jaringan dan Layanan Bank BRI Osbal Saragi Rumahorbo mengatakan, kegiatan ini merupakan sarana yang baik untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan industri keuangan untuk meningkatkan budaya menabung dalam rangka menyambut Hari Indonesia Menabung 20 Agustus mendatang.

"Selain itu, ini juga untuk mengakselerasi penambahan rekening khususnya dari segmen mahasiswa dan pemuda dalam rangka pencapaian target inklusi keuangan 75 persen pada tahun 2019," kata Osbal di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Osbal juga mengungkapkan, per Juni 2019, BRI telah berhasil mengimplemantasikan program SiMuda dengan mengakuisisi lebih dari 1.396 rekening.

Pada kesempatan tersebut, BRI menghadirkan 100 orang mahasiswa yang berasal dari 4 Perguruan Tinggi di Jabodetabek untuk mengikuti kegiatan AkSiMuda 2019.

Di antaranya, Universitas Indonesia, Universitas Yarsi, Universitas Esa Unggul, dan Institut Pertanian Bogor. Adapun mahasiswa-mahasiswa yang hadir merupakan mahasiswa berprestasi terpilih dari masing-masing perguruan tinggi tersebut.

Lebih lanjut, Osbal meneruskan, pihaknya menawarkan berbagai hadiah menarik kepada para nasabah yang hadir dan membuka rekening di booth BRI.

"Pembukaan rekening Tabungan BRI SiMuda dengan setoran awal minimal Rp 50 ribu akan mendapatkan top up saldo sebesar Rp 150 ribu. Selain itu, Bank BRI juga menyediakan hadiah berupa BRIZZI beserta merchandise bagi peserta yang melakukan download aplikasi BRIMO," tuturnya.  

3 dari 3 halaman

3 Menteri Jokowi Kompak Rayu Mahasiswa Untuk Gemar Menabung

Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini meggelar kegiatan AKSIMUDA 2019. AKSIMUDA adalah Aksi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Menabung yang merupakan program literasi keuangan OJK untuk generasi muda.

Acara yang dihadiri lebih dari 1000 mahasiswa dari berbagai universitas ini juga didukung oleh 3 menteri Jokowi. Yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Selain itu, hadir pula Ketua Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) Iskandar Simorangkir, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso beserta jajaran anggota dewan komisioner lainnya.

Anggota Dewan komisioner OJK bidang perlindungan konsumen Tirta Segara menjelaskan selain untuk literasi keuangan, acara ini juga bertujuan untuk mendorong minat menabung anak-anak muda di Indonesia sejak dini.

"Sebelumnya OJK dan Kemendikbud, Kementerian Agama dan industri perbankan sudah meluncurkan program simpanan pelajar dari PAUD sampai SMA," kata Tirta, Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (30/7).

Dia mengungkapkan, ajakan menabung ini juga dilakukan sebagai rangkaian acara hari Indonesia menabung yang akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2019.

"Kalau yang lama itu menabung hanya uang, tapi di Aksimuda ini, ada nabung emas, nabung saham atau nabung reksa dana. Lalu juga ada tabungan untuk uang muka properti. Ini untuk masa tua kita masing-masing," kata Tirta

Menristek Muhammad Nasir mengatakan dengan teknologi yang kian maju diharapkan minat menabung mahasiswa juga meningkat. Sebab di era sekarang ini instrumen menabung menjadi jauh lebih mudah dan beragam.

"Menabung bisa kemana saja. Tidak harus datang ke kantor cabang," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi juga mengajak kepada anak muda untuk menabung di bank agar memiliki investasi dan simpanan di masa depan.

"Saya tahu mahasiswa disini tidak semuanya ingin jadi atlet," kata dia.

Sementara itu, Menko Darmin yang menjadi pembicara penutup juga mengingatkan anak muda untuk gemar menabung agar memperoleh manfaat di masa mendatang.

"Saya hanya ingin menekankan bahwa sebetulnya menabung ini penting. Kalau anda tidak terbiasa menabung, tidak terbiasa menggunakan lembaga-lembaga keuangan maka anda akan tidak punya kesempatan banyak untuk memanfaatkannya," tutupnya.

Dalam acara tersebut juga ditetapkan satu orang mahasiswa dari setiap universitas yang ditunjuk sebagai duta literasi keuangan.Â