Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengumumkan bahwa seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 diagendakan akan berlangsung pada Oktober 2019. Badan Kepegawaian Negara (BKN) memproyeksikan, perekrutan tersebut akan diikuti oleh sekitar 5,5 juta pelamar.
"Kami memprediksi, peserta seleksi ASN (Aparatur Sipil Negara) akan mencapai 5,5 juta," ungkap Kepala BKN Bima Haria Wibisana seperti dikutip dalam sebuah keterangan tertulis, Rabu (31/7/2019).
Prediksi tersebut telah melampaui jumlah pelamar yang mengikuti seleksi CPNS pada tahun lalu. Total pelamar CPNS 2018 ialah sebanyak 3.636.251 juta orang.
Advertisement
Baca Juga
Jumlah itu terbagi dalam 1.446.460 pelamar di 76 instansi pusat, 2.189.791 pelamar di 481 instansi daerah. Selain itu, pemerintah pada CPNS 2018 juga memberikan formasi khusus bagi Provinsi Papua yakin sebanyak 12.831, dan Provinsi Papua Barat sejumlah 6.208.
Adapun terkait jumlah formasi dalam perekrutan PNS baru, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menyatakan, pemerintah pada tahun ini akan membuka total sebanyak 175 ribu formasi yang terbagi pada seleksi CPNS 2019 dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II.
"Untuk tahun ini akan direkrut 100.000 CPNS, kemudian 75 ribu PPPK. Jadi total sekitar 175 ribu," jelas Menteri Syafruddin.
Kendati begitu, ia menambahkan, pemerintah masih belum bisa memutuskan jadwal pasti kapan kedua seleksi ASN itu bakal digelar. Sebab, pemerintah pusat masih harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah terlebih dahulu untuk kesiapan dananya.
"Ini akan dibahas 2 hari, kapan timeline-nya, kapan jadwalnya. Karena itu menyangkut anggaran, bukan hanya anggaran APBN pemerintah pusat, tapi juga APBD. Itu harus disinkronkan, karena gaji-gaji para guru (salah satu formasi prioritas pada seleksi ASN 2019) di daerah itu anggarannya dari APBD," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rekrutmen PPPK Tahap II dan CPNS 2019 akan Digelar Bersamaan
Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuka kemungkinan untuk membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) Tahap II dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 pada waktu yang bersamaan.
Sebelumnya, perekrutan PPPK Tahap I sempat direncakanan bakal dilaksanakan pada Agustus, sementara CPNS 2019 pada Oktober mendatang.
Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, sistem penarikan PPPK akan memakan waktu lebih cepat, lantaran pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dijadikan satu waktu.
"Nah CPNS ini yang butuh waktu. SKD-nya dulu selesai, baru SKB di masing-masing instansi kan. Tapi biasanya kementerian karena perbedaan keterampilan yang dibutuhkan, jadi mereka ingin mengadakan (SKB) sendiri," jelas di di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Secara alokasi formasi, pemerintah pada 2019 ini total membutuhkan Aparatur Sipil Negara (ASN) baru sebanyak 250 ribu formasi. Jumlah itu kemudian dibagi 150 ribu formasi untuk PPPK dan 100 ribu formasi untuk CPNS.
Jumlah formasi yang saat ini masih tersedia untuk kedua seleksi tersebut yakni sekitar 200 ribu formasi. Dengan rincian, 100 ribu formasi pada PPPK Tahap II (seleksi tahap pertama baru menyaring sekitar 50 ribu formasi) dan 100 ribu formasi pada CPNS 2019.
Lebih lanjut, Bhima tak menutup kemungkinan bilamana perekrutan PPPK Tahap II dan CPNS 2019 dilaksanakan pada satu waktu. "Bisa saja, karena dari sisi sistem enggak ada bedanya. Misalnya ada 5 kelas, 2 kelas untuk PPPK, 3 kelas untuk CPNS, bisa saja. Dari sistem enggak ada masalah," tuturnya.
"Ini kan masalah management saja sebetulnya, apakah mereka bisa mengirimkan verifikasi untuk PPPK dan CPNS secara akurat dan tepat waktu. Itu aja," dia menandaskan.
  Â
Advertisement
Waspadai Informasi Hoaks soal CPNS 2019
Pemerintah pada tahun ini akan kembali mengadakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II. Khusus untuk CPNS 2019, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin beberapa waktu lalu sempat mengumumkan, proses perekrutannya akan dilaksanakan pada Oktober tahun ini.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku eksekutor program CPNS 2019 menyatakan, pernyataan Menteri PANRB tersebut akan dijadikan acuan untuk menggelar proses penarikan Aparatur Sipil Negara (ASN) terbaru pada Oktober nanti.
"Yang disampaikan Pak Menteri (Syafruddin) itu akan dijadikan acuan. Oh harus Oktober (untuk CPNS 2019), kita akan jadikan itu sebagai acuan," ungkap Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan kepada Liputan6.com, seperti dikutip Senin (22/7/2019).
Ridwan juga menghimbau masyarakat untuk lebih cermat saat menerima informasi terkait seleksi CPNS. Sebab, saat ini banyak informasi tentang penerimaan, hasil seleksi serta pengangkatan CPNS yang bersifat tidak benar alias hoaks berseliweran di media sosial.
Dia mengatakan, modus penipuan terkait dengan CPNS kini juga semakin beragam dan baru, salah satunya dengan memuat frasa Calon ASN (CASN). Dia memastikan, hal itu merupakan bentuk penipuan bila kata-kata tersebut muncul dalam pengumuman terkait CPNS.
"Modusnya pakai regulasi yang terkini. Kalau 4 tahun lalu kan tidak ada istilah ASN. Sekarang ada yang sebut CASN, itu tidak ada. Kalau dia menyebut itu, dipastikan itu palsu," tegas dia.
Lebih lanjut, ia juga menyarankan masyarakat yang hendak mencari informasi terkait CPNS dan PPPK untuk memantaunya via saluran resmi milik pemerintah, seperti pada situs dengan domain go.id.
Ridwan pun menyampaikan, hingga saat ini Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) belum mengumumkan pembukaan pendaftaran dan seleksi CPNS. Oleh sebab itu, informasi yang menyebutkan jika penerimaan CPNS 2019 sudah dibuka adalah hoaks.
"Panselnas belum mendapatkan arahan detail kapan penerimaan ASN, baik itu PPPK dan CPNS," tukas dia. Â