Sukses

The Fed Pangkas Suku Bunga, IHSG Dibuka Melemah ke 6.381,98

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG terus melemah dengan turun 8,51 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.381,98.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan saham awal bulan ini. Nilia tukar rupiah berada di level 14.095 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis(1/8/2019), IHSG turun tipis 5,24 poin atau 0,08 persen ke level 6.385,26. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG terus melemah dengan turun 8,51 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.381,98.

Sementara itu, indeks saham LQ45 turun 0,39 persen ke posisi 1.018,38. Begitu juga dengan indeks saham IDX30 turun 0,38 persen ke posisi 557,68.

Pada pembukaan perdagangan sebanyak 47 saham menguat. Selain itu 58 saham melemah dan 115 saham diam di tempat.

Di awal bulan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.386,48 dan terendah 6.372,70.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 24.275 kali dengan volume perdagangan 1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 504,8 miliar.

Investor asing beli saham Rp 8,63 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.095.

Hampir seluruh sektor saham memerah dan hanya tiga sektor saham yang menguat yaitu sektor barang konsumsi naik 0,47 persen, sektor manufaktur naik 0,19 persen dan sektor pertanian naik 0,14 persen.

Sedangkan sektor saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah antara lain sektor konstruksi turun 0,39 persen, sektor infrastruktur turun 0,31 persen dan sektor perdagangan turun 0,25 persen.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham SSTM turun 16,25 persen ke posisi Rp 402 per saham, saham SRAJ merosot 14,29 persen ke posisi Rp 264 per saham dan saham POLA turun 13,93 persen ke posisi Rp 1.205 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain OCAP melonjak 24,36 persen ke level Rp 388 per saham, PICO mendaki 18,44 persen ke level Rp 1.670 per saham dan BMSR naik 14,71 persen ke angka Rp 117 per saham.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Kamis (1/8/2019) ini.

Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan, indeks berpeluang menguat ditopang indikator stochastic yang kini bergerak menyempit saat mendekati area oversold.

Sebab itu, ia memproyeksi IHSG berpotensi perkasa dengan diperdagangkan pada kisaran support 6.363 dan resistance 6.405.

"Pergerakan indeks selanjutnya akan dipengaruhi keputusan suku bunga The Fed hari ini," papar dia.

Kendati begitu, Frederik berujar, IHSG kemungkinan masih akan menguat dalam rentang yang terbatas. Hal itu karena investor masih cenderung hati-hati menunggu keputusan suku bunga acuan The Fed.

Senada, Senior Research KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko menilai, pergerakan IHSG memang belum dapat naik signifikan. Apalagi melihat sentimen regional yang menyeruak menghambat kenaikan indeks.

Tetapi, pihaknya masih optimistis IHSG dapat menembus breakout di atas level 6.400. "Bisa di atas 6.400 menuju level 6.500, sehingga rekomen untuk positioning buy menunggu siklus kenaikan selanjutnya," terangnya.

Adapun pada hari ini dia memprediksi IHSG akan berlabuh di teritori positif dalam rentang support 6.300 dan resistance 6.400.

Khusus hari ini, Yuganur menganjurkan investor agar mengoleksi saham BUMN. Itu seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Sementara itu, Frederik memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), serta PT PP Tbk (PTPP). Â