Sukses

Dilelang, Novel Pertama Harry Potter Laku Setengah Miliar Rupiah

Novel tersebut adalah Harry Potter and Philosopher's Stone yang perdana terbit pada 1997.

Liputan6.com, Staffordshire - Novel Harry Potter edisi pertama yang merupakan buku bekas berhasil laku hingga setengah miliar rupiah dalam sebuah lelang. Padahal, awalnya buku itu hanya dihargai sekitar Rp 29 ribu.

Dikutip BBC, Selasa (6/8/2019), novel tersebut adalah Harry Potter and Philosopher's Stone yang perdana terbit pada 1997 dan dijual oleh perpustakaan Staffordshire pada 20 tahun yang lalu seharga 1 pound sterling (kini setara Rp 29 ribu). Novelnya pun sebenarnya tak sempurna karena memiliki dua salah ketik.

Pihak pembeli kemudian melelangnya lagi pada 31 Juli lalu, tanggal itu bertepatan dengan ulang tahun Harry Potter. Harga lelangnya? 28.500 pound sterling atau Rp 498 juta (1 pound sterling = Rp 17.300).

Lelang diadakan di Bishton Hall di Staffordshire dan mengundang para peminat novel di seluruh dunia. Pemenang juga menawarkan harga via telepon.

Pihak pemenang dan penjual sama-sama enggan mengungkap identitas mereka. Panitia lelang menyebut pelelangan novel Harry Potter itu sangatlah menyenangkan.

Novel tersebut adalah edisi hardcopy. Pihak penjual awalnya membeli novel Harry Potter itu dari perpustakaan sebagai bacaan liburan.

Salah ketik yang ada di novel ini berada di bab ketika Harry ingin berbelanja perlengkapan untuk sekolah di Hogwarts, novel itu menulis "1 tongkat sihir" sebanyak dua kali. Untuk kesalahan satu lagi ada di halaman belakang yakni pada tulisan "Philopher's".

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Terkuak, Ini Novel Rekomendasi dari Miliarder Bill Gates

Miliarder Bill Gates terus melanjutkan tradisinya untuk berbagi judul-judul buku yang sedang ia nikmati. Terkini, ia sedang terpincut dengan novel sastra sejarah berlatar Rusia di awal abad ke-20.

Dilansir dari World Economic Forum, novel itu berjudul A Gentleman in Moscow (Seorang Pria di Moskow) yang dikarang oleh mantan investor Amor Towles. Novel ini sejatinya terbit tahun 2016, tetapi baru dibaca Bill Gates setelah dikirimkan oleh kakak iparnya.

Novel A Gentleman in Moscow berkisah tentang seorang count (bangsawan) yang menjadi tahanan rumah di Moskow pada tahun 1922 ketika Partai Bolshevik mulai berjaya. Gates menyebut novel ini dapat dinikmati oleh kalangan luas. Ia juga mengaku menggemari novelis Fyodor Dostoyevsky asal Rusia. 

Bahkan jika kamu tidak gemar membaca Rusia seperti saya (saya sudah membaca semua buku Dostoyevsky), A Gentleman in Moscow adalah cerita luar biasa yang bisa dinikmati semua orang," ujar Bill Gates.

Hal menarik lain dari novel ini adalah meski kisahnya fiksi, tetapi lokasinya nyata dan ditulis dengan detail. Hotel Metropol tempat sang count menjadi tahanan rumah juga pernah disinggahi oleh Bill Gates.

Uniknya lagi, novel A Gentleman in Moscow juga menjadi satu-satunya buku bergenre novel yang Bill Gates rekomendasikan untuk musim panas ini. Empat buku lainnya bergenre sejarah, politik, dan kesehatan. Salah satunya adalah Upheaval tulisan Jared Diamond.

Berikut empat buku lain yang masuk daftar rekomendasi Bill Gates untuk musim panas tahun ini:

3 dari 3 halaman

Buku Rekomendasi Bill Gates Terkini:

Selain novel A Gentleman in Moscow, berikut, daftar buku rekomendasi Bill Gates untuk musim panas ini.

1. Upheaval oleh Jared Diamond

Buku ini menuliskan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap krisis, baik itu perang saudara, ancamana eksternal, hingga penyakit.

Meski topik buku ini cukup membuat depresi, Bill Gates mengaku membaca Upheaval membuatnya lebih optimistis terhadap kemampuan manusia untuk menyelesaikan masalah.

2. Nine Pints oleh Rose George

Buku kesehatan ini mengisahkan ke para pembaca tentang darah. Judul buku ini mengacu pada volume darah di tubuh manusia dewasa, yakni sembilan pint.

3. Presidents of War oleh Michael Beschloss

Bill Gates menyebut tertarik kepada Vietnam, sehingga memilih buku ini sebagai rekomendasi karena membahas semua perang yang AS lalui dari tahun 1807 hingga kini.

Namun, buku ini juga membahas perang-perang besar lain yang berkaitan dengan Amerika Serikat, termasuk Perang 1812, Perang Saudara, Perang Dunia, dan Perang Korea. Bill Gates menyebut buku ini pantas dibaca pemimpin negara maupun para penyuka sejarah.

4. The Future of Capitalism oleh Paul Collier

Bill Gates menyebut buku ini memberikan tantangan pikiran dalam caranya membahas kapitalisme. Gates menyebut tidak sepenuhnya setuju dengan solusi yang diberikan penulis meski menyukai analisis di buku ini.Â