Sukses

Sharp Bakal Bangun Pabrik AC di Indonesia

Sharp menargetkan pembangunan pabrik akan dilakukan sekitar tahun 2020 atau 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sharp Electronics berencana membangun pabrik AC di Indonesia. Kehadiran pabrik yang bakal dibangun dalam kawasan pabrik milik Sharp di Karawang tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor.

National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia Andry Adi Utomo mengatakan, pihaknya memperkirakan nilai investasi untuk pembangunan pabrik baru tersebut sekitar Rp 200 miliar.

"Mungkin lebih dari Rp 200 miliar. Bangun di Karawang. Lahannya sudah siap. Kayak mesin cuci kemarin lahan siap, tinggal bikin gedungnya saja, taruh mesin," kata dia, saat ditemui, di Kawasan Ancol, Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Menurut dia, investasi untuk pembangunan pabrik AC membutuhkan biaya yang tidak terlalu besar. Sebab proses produksi hanya berupa perakitan sehingga tidak rumit.

"Investasi di pabrik AC enggak mahal. Yang mahal lemari es. Karena AC itu lebih ke asembling, merakit saja. Kalau mesin cuci cuma kemarin cuma Rp 40-50 miliar. Asembling juga. Hanya lebih simple, AC lebih susah (dibandingkan mesin cuci). Sekarang komplit, beli CBU," ungkapnya.

Sharp menargetkan pembangunan pabrik akan dilakukan sekitar tahun 2020 atau 2021. Meskipun demikian, saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan pemerintah, khususnya terkait TKDN di produk AC.

"Ini kalau nanti pemerintah menerapkan TKDN, kita nggak bisa jualan kan. Kalau pemerintah mengatakan tahun 2020 harus TKDN terpaksa kita lebih cepat pabriknya," ujar dia.

"(TKDN) 30 Persen biasanya. Ini kita lagi tunggu pemerintahan. Sekarang kan sudah lemari es, mesin cuci, TV, ini juga, kalau ke AC kita udah siapkan. Biasanya pemerintah kasih waktu satu tahun," tandas dia.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Sharp Pindahkan Pabrik dari Thailand ke Indonesia

PT Sharp Electronic Indonesia (SEID) merealisasikan relokasi pabrik mesin cuci dari Thailand ke Karawang International Industrial City (KIIC) yang ditandai dengan peresmian lini produksi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

“Indonesia merupakan salah satu negara terpenting bagi Sharp. Kami sudah 50 tahun di Indonesia dan untuk semua kategori elektronik berhasil mencapai pangsa pasar nomor satu,” kata Executive Managing Officer Yoshihiro Hashimoto SEID di Karawang, seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/7/2019). 

Dengan demikian, Sharp menghentikan produksi mesin cucinya di Thailand, kendati produk lain, seperti pendingin ruangan dan microwave masih beroperasi.

Hashimoto menyampaikan, pembangunan lini produksi baru produk mesin cuci otomatis satu tabung bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi elektronik asal Jepang ini di Indonesia.

“Awalnya pabrik kami di Karawang hanya lini mesin cuci kecil, kemudian bertambah ada lemari es, televisi, kami ingin membuat basis produksi di Indonesia,” ujar Hashimoto.

Berdiri di atas lahan 307.336 meter persegi, pabrik Sharp di KIIC memproduksi berbagai macam produk elektronika, yakni 1,2 juta televisi, 1,2 juta lemari es, dan 1,1 juta mesin cuci setiap tahunnya.

3 dari 3 halaman

Pangsa Pasar

National Sales Senior General Manager Andry Adi Utomo menyampaikan, pangsa pasar Sharp untuk lemari es di Indonesia mencapai 28,7 persen dan 27,9 persen untuk pendingin ruangan.

Sedangkan, Sharp menguasai 25,1 persen pasar mesin cuci dan 22,9 persen untuk pasar televisi berteknologi LED.

Dengan adanya lini produksi baru, maka kapasitas produksi mesin cuci Sharp mencapai 1,4 juta hingga 1,5 juta unit per tahun.

“Market share Sharp untuk mesin cuci full auto masih rendah. Makanya mau produksi di Indonesia, kalau impor terus tidak sehat karena pakai kurs dolar kan. Jd kita sepakat untuk memproduksi kualitas baik dan kuantitas banyak,” ujarnya.