Sukses

Bangun Pabrik di Indonesia, Apa Keuntungan yang Didapat Sharp?

Pabrik Sharp yang akan dibangun di Indoensia membutuhkan investasi sekitar Rp 200 miliar itu diperkirakan akan menyerap hingga 400 pekerja.

Liputan6.com, Jakarta - National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia Andry Adi Utomo membeberkan sejumlah keuntungan jika membangun pabrik di dalam negeri. Salah satunya, pihaknya jadi lebih mudah dan cepat dalam berproduksi.

"Kami dapat lebih cepat produksi sendiri," ujar dia, saat ditemui, di Kawasan Ancol, Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Selain itu, Sharp lebih bebas dan mudah melakukan kreasi pada produk. Misalnya mengembangkan produk yang benar-benar sesuai dengan pasar Tanah Air.

"Kami bisa mengembangkan sendiri sesuai dengan local fit. Kalau kami beli dari luar, mereka enggak bisa sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Kayak kami minta lemari es halal, enggak bisa dari sana. Kalau kita kembangkan sendiri RnD sendiri, kita bisa dapat," kata dia.

Sebab jika produk masih dibuat di luar negeri akan sulit untuk meminta produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Kalau kami minta dari principal luar belum tentu mau. Mereka ada MOQ, minimum order quantity, kalau sendiri kita bisa bikin semau kita. Warna kita bisa tentukan orang Indonesia suka merah misalnya, di sana enggak mau warna merah," ujar dia.

Dia pun mengatakan, Sharp berencana membangun pabrik AC di Indonesia. Pabrik yang membutuhkan investasi sekitar Rp 200 miliar itu diperkirakan akan menyerap hingga 400 pekerja.

"Kita siapkan 33 hektare di Karawang bagian dari situ. Bisa (menyerap) sampai 300-400 orang (karyawan)," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sharp Pindahkan Pabrik dari Thailand ke Indonesia

Sebelumnya, PT Sharp Electronic Indonesia (SEID) merealisasikan relokasi pabrik mesin cuci dari Thailand ke Karawang International Industrial City (KIIC) yang ditandai dengan peresmian lini produksi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

“Indonesia merupakan salah satu negara terpenting bagi Sharp. Kami sudah 50 tahun di Indonesia dan untuk semua kategori elektronik berhasil mencapai pangsa pasar nomor satu,” kata Executive Managing Officer Yoshihiro Hashimoto SEID di Karawang, seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/7/2019). 

Dengan demikian, Sharp menghentikan produksi mesin cucinya di Thailand, kendati produk lain, seperti pendingin ruangan dan microwave masih beroperasi.

Hashimoto menyampaikan, pembangunan lini produksi baru produk mesin cuci otomatis satu tabung bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi elektronik asal Jepang ini di Indonesia.

“Awalnya pabrik kami di Karawang hanya lini mesin cuci kecil, kemudian bertambah ada lemari es, televisi, kami ingin membuat basis produksi di Indonesia,” ujar Hashimoto.

Berdiri di atas lahan 307.336 meter persegi, pabrik Sharp di KIIC memproduksi berbagai macam produk elektronika, yakni 1,2 juta televisi, 1,2 juta lemari es, dan 1,1 juta mesin cuci setiap tahunnya.