Sukses

Gaet Nasabah Milenial, Cigna Perluas Layanan Digital

Cigna memanfaatkan teknologi untuk mengedukasi masyarakat tentang perlunya proteksi, sekaligus memperkenalkan produk-produk proteksi yang bermanfaat

Liputan6.com, Jakarta - Cigna Indonesia terus memperkuat kinerjanya untuk memantapkan posisi sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Penguatan itu termasuk dalam hal layanan digital demi memberi kemudahan dan kepuasan kepada nasabah.

“Ke depannya, dari sisi layanan digital yang akan mendominasi. Makanya kami memberi khusus di sisi ini,” ujar Director and Chief Distribution Officer Cigna Indonesia Dini Maharani di Jakarta, Selasa (6/8).

Dia menjelaskan, kemajuan teknologi digital sudah merambah segala lini kehidupan masyarakat. Hal itu juga mempermudah masyarakat dalam mengakses segala informasi, termasuk informasi layanan proteksi asuransi.

Makanya, lanjut Dini, Cigna juga memanfaatkannya untuk mengedukasi masyarakat tentang perlunya proteksi, sekaligus memperkenalkan produk-produk proteksi yang bermanfaat. 

Di ranah digital, saat ini Cigna memiliki Customer Portal yakni portal digital khusus nasabah Cigna yang memungkinkan nasabah melakukan pengecekan status polis, manfaat polis, status pengajuan klaim, dan lainnya.

“Kami terus mengembangkan portal ini demi meningkatkankan pengalaman nasabah,” ujar dia.

Cigna juga menggandeng sejumlah situs aggregator untuk memperkenalkan produknya ke publik, terutama kaum milenial. 

“Kerja sama dengan situs-situs aggregator ini memberi kesempatan bagi Cigna untuk mendistribusikan solusi perlindungan kepada masyarakat yang mencari produk asuransi secara spesifik di dunia digital,” tutur Dini.

Saat ini, dari kanal distribusi telemarketing, 10 persennya diperoleh dari layanan digital. Jumlah itu naik sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya. Kanal distribusi telemarketing masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Cigna Indonesia hingga saat ini.

Sepanjang 2018 lalu, dari kanal distribusi telemarketing, Cigna meraih pendapatan premi bruto atau Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp 713,14 miliar. Telemarketing memberi kontribusi 62,1 persen dari total GWP Cigna yang mencapai Rp 1,14 triliun. 

Pada kuartal I 2019, GWP dari telemarketing mencapai Rp 169,75 miliar. Total nasabah Cigna saat ini sekitar 900 ribu nasabah.

 

 

 

 

   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Usung Strategi Baru

Mulai 2015 lalu, Cigna Indonesia menerapkan strategi baru yakni penjualan langsung ke konsumen lewat kanal telemarketing. Ternyata, kanal distribusi ini langsung menjadi kontributor utama. Tak beberapa lama kemudian, Cigna Indonesia mulai memperkuat kanal distribusi keagenan. Kanal distribusi ini turut melonjak.

Tahun lalu, pendapatan premi bruto Cigna dari kanal distribusi keagenan sebesar Rp 93,87 miliar dengan rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya sebesar 57,05 persen. Tahun 2017, GWP keagenan sebesar Rp 75,48 miliar, dan tahun 2016 senilai Rp 39,73 persen.

Kontribusi dari kanal keagenan terhadap total GWP Cigna sebesar mencapai 8,2 persen, padahal dua tahun sebelumnya baru 3 persen. Pada kuartal pertama 2019, pendapatan premi bruto dari keagenan mencapai Rp 19,53 miliar.

Dini menjelaskan, pihaknya akan terus memperkuat kanal distribusi keagenan ke sejumlah daerah. Saat ini, portofolio Cigna masih di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bali. Sebagian sudah merambah ke kota lapis kedua. Saat ini Cigna memiliki 800 agen dan telemarketer.

“Kami juga mengerahkan personal insurance advisor mobile atau disebut flying agent sejak 2015 untuk menjangkau kota-kota lapis kedua. Langkah inilah yang ikut berkontribusi pada peningkatan di lini bisnis keagenan,” tutur dia.

 

 

3 dari 3 halaman

Percepat Klaim

Dini juga menjelaskan, dalam menjalankan bisnisnya, Cigna akan terus memberi layanan terbaik kepada nasabah. Terutama dalam layanan kemudahan klaim. Pencairan klaim tiap tahunnya meningkat rata-rata sekitar 10 persen. Sepanjang 2018, pihaknya membayar klaim Rp 330 miliar. 

“Kami juga memiliki layanan speedy claim hanya 30 menit untuk klaim di bawah Rp 10 juta. Selain itu ada juga pemberian bonus jika nasabah tidak melakukan klaim dan pengembalian premi,” tutur dia.

Menurut dia, klaim terbesar berasal dari proteksi kesehatan atau sekitar 75 persen, sisanya dari asuransi jiwa, penyakit kritis, dan kecelakaan. Dalam waktu dekat ini, kata Dini, pihaknya akan menghadirkan asuransi tambahan atau rider Cigna Infinite Healthcare untuk pembayaran klaim sesuai tagihan dari rumah sakit.

“Kami dikenal sebagai perusahaan asuransi yang memiliki spesialisasi di kesehatan. Makanya, kami memberikan perhatian besar pada hal ini. Termasuk dalam waktu dekat kami akan hadirkan polis perlindungan kesehatan yang mengcover seluruh anggota keluarga, termasuk orangtua,” ujar dia.

Sebelumnya Deputi Direktur Pengawasan Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) I Wayan Wijana mengatakan, literasi atau kesadaran masyarakat terhadap produk asuransi di Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan riset OJK pada 2013 lalu, tingkat literasi masyarakat pada produk-produk asuransi masih sebesar 11 persen dari total penduduk Indonesia.

“Potensi kesadaran masyarakat atas produk asuransi agar meningkat itu yang kita harapkan,” ungkap I Wayan Wijana.