Sukses

Lampaui Target, Penjualan SBR007 Capai Rp 3,2 Triliun

Kemenkeu memasang target penjualan SBR007 bulan Juli lalu sebesar Rp2 triliun

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Luky Alfirman mencatat bahwa penjualan instrumen Surat Utang Negara (SUN) ritel Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR007 telah melampaui target. Di mana target dipatok bulan Juli lalu pada instrumen ini sebesar Rp2 triliun.

"SBR007 pun masih laku Rp3,2 triliun jauh di atas target kita Rp2 triliun. jadi memang tergantung dari preferensi si investor dan juga timing imbal hasil turun," katanya saat dijumpai di Kantornya, Jakarta, Kamis (8/8/2019).

 

Melampaunya target pada instrumen ini pun mengikuti jejak instrumen surat utang sebelumnya juga tercatat tembus dari target indikatif Kemenkeu. Untuk seri SBR005 penerimaan yang didapat mencapai Rp 4 triliun dari target indikatif sebesar Rp 2 triliun.

Kemudian untuk ST003 penerimaan dana yang didapat mencapai angka Rp 3,1 triliun dari target Rp 2 triliun. Sedangkan penerimaan untuk SBR006 yang diterbitkan pada awal April lalu masih dalam perhitungan pihaknya.

"Target pemerintah (Kemenkeu) dari penerbitan SBR (sampai akhir tahun Rp60-70 triliun. Sampai SBR007 kemarin total udah Rp37 triliun," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Kupon

Sebagai informasi, pemerintah memberikan tingkat kupon SBR007 sebesar 7,50 persen untuk periode 3 bulan pertama yang dimulai pada tanggal 31 Juli 2019 sampai dengan 10 Oktober 2019. Di mana pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 10 setiap bulannya.

Adapun minimum pemesanan SBR007 ini mulai dari Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Di mana pembukaan masa penawaran seri SBR007 dilakukan mulai hari ini 11 Juli. Selanjutnya, penutupan masa penawaran dilakukan pada 25 Juli mendatang. Penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 29 Juli dan setelmen pada 31 Juli.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

3 dari 3 halaman

Kemenkeu Targetkan Penerbitan SBN Ritel Capai Rp 80 Triliun

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman menargetkan penyerapan dana Surat Berharga Negara (SBN) ritel hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 60 triliun sampai dengan Rp 80 triliun. Pihaknya pun optimistis bisa mencapai target tersebut.

Lucky mengatakan saat ini realisasi penerbitan SBN ritel hingga kuartal pertama 2019 mencapai Rp 35 triliun. Angka tersebut dicapai melalui penerbitan beberapa Surat Berharga Negara ritel, diantaranya Saving Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), dan Sukuk Ritel (SR).

"Total target penerbitan ritel selama setahun itu Rp 50 triliun hingga Rp 80 triliun, angkanya sudah dkisaran Rp 35 triliun hingga Rp 36 triliun. Itu belum termasuk hitungan SBR yang baru diterbitkan," ungkapnya di Jakarta, Kamis (11/7).

Sementara itu, Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Loto Srinaita Ginting menambahkan jumlah target tersebut merupakan ruang yang diberikan pihaknya. Artinya dalam perjalanannya dapat terjadi penyesuaian sebab penerbitan SBN akan menyesuaikan selera pasar.

"Kalau misalnya rencana untuk lelang ritel sekian loan sekian, kalau misalnya ada yang perlu disesuaikan karena enggak sesuai rencana awal ya mengalir saja, bukan berarti artinya enggak tercapai," jelasnya.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan baru saja menerbitkan SBR- 007 dengan tingkat kupon minimal mengambang (floating with floor) sebesar 7,5 persen. Adapun target indikatif yang ditetapkan sebesar Rp 2 triliun.

Sedangkan realisasi pada Surat Berharga Negara sebelumnya untuk seri SBR-005 penerimaan yang didapat mencapai Rp 4 triliun dari target indikatif sebesar Rp 2 triliun. Sedangkan, untuk ST-003 penerimaan dana yang didapat mencapai angka Rp 3,1 triliun dari target Rp 2 triliun.