Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal masih akan bergerak menguat dengan diperdagangkan pada kisaran 6.240-6.296.
Dari global, meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok menjadi katalis penguatan lanjutan indeks hari ini.
"Kekhawatiran pada tensi perdagangan mereda setelah bank sentral China, People's Bank of China (POBC) menyatakan untuk mengintervensi Yuan," tutur Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat, Jumat (9/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Lanjar menjelaskan, naiknya aktifitas expor China menurunan kekhawatiran investor terhadap imbas dari tensi perdagangan AS-China terhadap aktifitas perdagangan Tiongkok sendiri.
"Aktifitas ekspor di Tiongkok naik signifikan berkontraksi dengan ekspektasi dimana secara year-on-year (YoY) aktifitas ekspor naik 3.3 persen pada bulan Juli dengan neraca perdagangan surplus USD 45.06 miliar," ujarnya.
Adapun pihaknya meramal IHSG berpeluang positif dalam kisaran support dan resistance di 6251-6307.
Di sisi lain, Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan, potensi penguatan lanjutan indeks terlihat dari sinyal ndikator stochastic yang bergerak melebar setelah membentuk goldencross.
"Kami memprediksi IHSG akan bergerak menghijau 6.240-6.296," pungkas dia.
Untuk saham rekomendasi, Kata Lanjar, investor hari ini dapat mengoleksi saham bank buku IV seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Sedangkan dari Frederik, pihaknya menganjurkan investor agar membeli saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), serta saham PT Indosat Tbk (ISAT).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdagangan Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis kemarin. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.210.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (8/8/2019), IHSG menguat 70,47 poin atau 1,14 persen ke level 6.274,67. Indeks saham LQ45 juga turun 1,44 persen ke posisi 990,36.
Sebanyak 259 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 156 saham melemah dan 131 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 490.370 kali dengan volume perdagangan 14,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.
Investor asing beli saham Rp 325,63 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.210.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang melemah, yaitu sektor pertambangan yang turun 0,49 persen.
Sementara sembilan sektor saham menguat, dipimpin oleh sektor industri dasar sebesar 3,37 persen. Diikuti oleh sektor pertanian naik 2,5 persen dan sektor aneka industri turun 3,37 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain OASA naik 24,39 persen ke Rp 306 per saham, MLPT naik 21,9 persen ke Rp 640 per saham dan SKYB naik 19,83 persen ke Rp 145 per saham.
Sementara saham-saham yang melemah antara lain PAMG yang turun 24,73 persen ke Rp 274 per saham, ARTA turun 22,69 ke Rp 368 per saham dan SAFE turun 22,06 ke Rp 159 per saham. Â
Advertisement