Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan, semua negara yang bertrasformasi dari ekonomi agraris menjadi ekonomi industri atau manufaktur berawal dari membuka diri dari penanaman modal asing. Salah satunya adalah China.
Negara Tirai Bambu berhasil meningkatkan pendapatan 20 kali lipat berkat masuknya investasi asing. Awalnya pendapatan negara negara tersebut hanya USD 0,5 triliun lalu dalam 20 tahun meningkat menjadi USD 13 triliun.
Advertisement
Baca Juga
"Saya kira Pak Wakil Presiden memberi contoh China. Dalam 20 tahun dia bisa menumbuhkan ekonominya 20 kali lipat dari USD 0,5 triliun per tahun jadi USD 13 triliun per tahun. Dan itu diawali dengan arus modal asing masuk yang luar biasa yang dasyat," ujar Lembong di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Lembong melanjutkan, China 20 tahun lalu sangat kental dengan pelibatan pengusaha dalam negeri untuk pembangunan. Namun, seiring bergantinya pemerintahan negara itupun melakukan banyak transformasi.
"Waktu itu ekonomi Tiongkok yang sangat tertutup dari modal asing menjadi mulai terbuka," jelasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Indonesia Baru Mulai
Indonesia sendiri, kata Mantan Menteri Perdagangan itu, sudah mulai terbuka dengan aliran modal asing walau belum secepat negara tetangga.
Dalam 4,5 tahun terakhir berbagai kebijakan dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menggaet pemodal asing masuk ke Indonesia.
"Tentunya kita mendorong keras untuk membuka lebih banyak sektor di perekonomian Indonesia lebih terbuka di internasional dan saya kita 4,5 tahun terakhir banyak kemajuan. Namun, tadi Pak Wapres beri banchmarking. Saya cuma ingin memperlihatkan keterbukaan ekonomi kita dibanding negara-negara tetangga," jelasnya.
Â
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement