Sukses

PNS Kerja di Rumah Tak Masalah, Asal Produktif

Kementerian PANRB membuka kemungkinan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di masa depan bisa bekerja dari rumah dengan bantuan teknologi digital.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan PNS yang bekerja di rumah sah-sah saja.

Menurutnya, pergeseran fenomena tersebut merupakan dampak dari perkembangan teknologi. Sebab itu, fenomena PNS bekerja di rumah merupakan hal lumrah.

"Buat saya mau kerja dimana aja yang penting produktivitasnya, kalo tinggi kenapa enggak? Kalo duduk di kantor tapi output-nya lebih rendah, dibanding dia dudu di rumah tapi dengan peralatan canggih, kenapa enggak," tuturnya di Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Rosan menjelaskan, dengan keterbukaan digital yang semakin melebar, penilaian terhadap kinerja abdi negara pun akan ikut menyesuaikan.

"Keterbukaan digital sudah sangat luar biasa. Kita harus membuka pikiran, biarkan dilakukan assesment komprehensif, baru kita diskusikan, dilempar aja ke publik, sosialisasikan, resistensi atau penilakan udah pasti, yg biasa kerja di kantor emudian ga di kantor, apaan lo enak banget, tapi kita harus terbuka dengan perubahan yg lebih baik," paparnya.

"Ini kan impact dari teknologi yang begitu besar, ngeliatnya itu hal yang sah-sah saja. Yg penting bagaimana output dan result lebih baik," tambah dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Di 2024, PNS Bakal Bisa Kerja dari Rumah

Sebelumnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) membuka kemungkinan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di masa depan bisa bekerja dari rumah dengan bantuan teknologi digital.

Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, proses seleksi PNS sejak 2014 telah banyak mengandalkan sistem komputer. Oleh karena itu, ia berharap separuh pegawai negeri pada 2024 sudah menguasai teknologi informatika atau IT.

"Sejak 2014-2018, jumlah rekrutmen CPNS mencapai 317.979 orang. Sejak pendaftaran mereka harus menggunakan sistem computerize," ujar dia di Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (8/8/2019). 

"Diharapkan di 2024, PNS kita memiliki basis IT yang cukup kuat karena jumlahnya akan 50 persen dari total PNS, dengan asumsi per tahun rekrutmen 200 ribu formasi," dia menambahkan.

Dengan semakin majunya ilmu teknologi, pria yang akrab disapa Iwan ini memproyeksikan, hal tersebut akan mempengaruhi fleksibilitas kerja para PNS di masa depan, sehingga mereka bisa bekerja dari rumahnya masing-masing.

"Nanti akan bisa kerja dari rumah, tinggal ngatur aturannya kaya gimana," ucap Iwan.

Dia pun memaparkan, PNS di masa depan harus punya beberapa kriteria, salah satunya kemampuan IT dan bahasa asing. Ini sejalan dengan visi pemerintah menuju world class government 2024.

"Kami yakin mereka (PNS yang menguasai IT) adalah tulang punggung kita ke depan. Fleksibilitas kerja ini masuk dalam indikator birokrasi," pungkas dia.