Sukses

Menko Luhut: SoftBank Bakal Suntik Dana ke Startup Aruna

Sebelumnya, Softbank telah menyuntik dana USD 2 miliar kepada Grab Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, SoftBank Group berencana menambah suntikan investasi kepada salah satu startup milik Indonesia di sektor perikanan yaitu Aruna. Sebelumnya, bank asal Jepang itu sudah menyuntik dana USD 2 miliar kepada Grab Indonesia.

"Tadi juga bicara pada Aruna, mereka juga pengen masuk di Aruna kan janjiannya begitu, startup-startup baru," ujar Menko Luhut di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (13/8).

Aruna sendiri adalah perusahaan plarform yang menghubungkan nelayan dan pembeli ikan, berpartner dengan mitra logistik dan perbankan. Platform tersebut beberapa waktu terakhir terus mengalami perkembangan yang cukup pesat.

SoftBank pada Juli lalu juga menyatakan minatnya untuk berinvestasi pada salah satu e-commerce milik Indonesia yaitu Tokopedia. Langkah ini akan semakin memperbesar porsi investasi bank tersebut di Tokopedia.

SoftBank merupakan salah satu investor besar di industri start up berbasis teknologi. Selain Aruna dan Tokopedia, SoftBank juga berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan ride sharing, Grab.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Miliarder Softbank Raup Rp 69 Triliun dalam Semalam

Miliarder Masayoshi Son yang memimpin SoftBank berhasil mengumpulkan puluhan triliun dalam semalam berkat harga sahamnya yang naik. Ia menarik perhatian para investor lewat trik matematika, yakni 25 - 4 = 9.

Maksudnya adalah 25 triliun yen adalah nilai aset SoftBank, kemudian dikurangi 4 triliun yen utang, tetapi hasilnya adalah 9 yang mewakili 9 triliun yen kapitalisasi pasar SoftBank, demikian laporan Bloomberg, Kamis (7/2/2019).

Lewat cara itu, miliarder itu mempertegas argumennya bahwa harga saham SoftBank tiap mencerminkan nilai bisnis dan investasinya. Dan ia berusaha menutup selisih antara harga dan nilai tersebut.

SoftBank pun berusaha membeli kembali sahamnya senilai 600 miliar yen dan dilakukan bertahap hingga akhir Januari 2020. Setelahnya, saham akan dipensiunkan (retired shares).

Kabar tersebut memberi angin segar ke para investor. Terbukti, saham SoftBank melonjak 18 persen, itu adalah pertambahan tertingginya selama satu dekade.

Taktik buyback ini pernah dilakukan Son sebelumnya pada tahun 2016. Kala itu, sang miliarder mengungkap rencana membeli kembali saham senilai 500 miiar yen, dan harga sahamnya pun melonjak hingga limit pada keesokan harinya.

Nilai pasar SoftBank Group Corp bertambah sekitar 1,94 triliun yen (USD 17,6 miliar) seiring rencana pembelian saham kembali tersebut.

Alhasil, Son meraup uang sebesar USD 5 miliar atau Rp 69 triliun (USD 1 = Rp 13.972) dan kekayaannya diprediksi capai USD 14 miliar (Rp 195,6 triliun).

SoftBank memiliki saham di perusahaan terkemuka: 12,5 miliar yen di Alibaba Group Holding Ltd., 2,4 triliun yen unit telekomunikasi, 2,6 triliun yen di Sprint Corp, lalu Visio Fund dan Arm Holdings mendapat 2,7 triliun yen dan 600 miliar yen di Yahoo Japan Corp.

3 dari 3 halaman

Bagaimana Caranya Beli Balik Saham?

Bagaimana cara SoftBank membeli sahamnya?

Salah satu perusahaan telekomunikasi, pada Desember lalu,  melakukan IPO sebesar 2,4 triliun yen. Rencananya, Son juga memakai 7 miliar yen dana IPO tersebut untuk membayar utang SoftBank Group.

Kebanyakan saham Softbank ditanamkan di perusahaan yang sudah matang seperti Alibaba, Sprint dan Yahoo Japan.

Itulah mengapa Son lebih fokus pada Vision Fund yang juga mengendalikan Uber Techonologies Inc dan WeWork. Dari Vision Fund, Softbank mendapatkan dana paling besar, yaitu 176 miliar Yen pada kuartal ketiga.Â