Sukses

IHSG Ditutup Melemah, Rupiah Melemah ke 14.318 per Dolar AS

Sebanyak delapan sektor melemah, dipimpin oleh sektor industri dasar yang anjlok 2,29 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan awal Selasa ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.318.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa (13/8/2019), IHSG melemah 39,63 poin atau 0,63 persen ke level 6.210,96. Indeks saham LQ45 juga turun 0,92 persen ke posisi 976,34.

Sebanyak 260 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 153 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 459.371 kali dengan volume perdagangan 16 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun.

Investor asing jual saham Rp 689 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.318.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya dua sektor yang menguat, yaitu sektor perkebunan yang naik 2,99 persen dan sektor perdagangan naik 0,06 persen.

Sementara sebanyak delapan sektor melemah, dipimpin oleh sektor industri dasar yang anjlok 2,29 persen, sektor manufaktur turun 1,50 persen dan sektor barang konsumsi turun 1,26 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah antara lain PAMG turun 24,88 persen ke Rp 320 per saham, BOSS anjlok 20,93 persen ke Rp 680 per saham dan UNIC turun 20 persen ke Rp 4.120 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain ARTO yang naik 24,32 persen ke Rp 276 per saham, EAST naik 23,64 ke Rp 204 per saham dan NICK naik 17,65 ke Rp 320 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sesuai Prediksi Analis

Realisasi gerak IHSG ini sesuai dengan prediksi para analis. Sebelumnya, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan, masih minim sentimen dari dalam negeri yang mampu mendorong penguatan indeks lebih lanjut.

"IHSG berpotensi untuk kembali tertekan pada kisaran support dan resistance di 6.163 - 6.325," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (13/8/2019).

Di sisi lain, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper menilai ketidakpastian perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok masih menjadi sentimen eksternal yang membayangi laju indeks.

"Tekanan global juga diperkirakan masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG dan juga membayangi investor," kata dia.

Sementara itu, pihaknya memproyeksi IHSG cenderung akan melemah dalam rentang 6.228-6.292.