Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina menargetkan, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) mencapai 1.112 Mega Watt (MW) pada 2026.
Direktur Utama PGE Ali Mundakir mengatakan, saat ini PGE sudah mengoperasikan sendiri lima area panas bumi dengan total kapasitas terpasang 617 MW. Dimana kapasitas untuk PLTP Kamojang 235 MW di Jawa Barat, Ulubelu 220 MW di Lampung, Lahendong 120 MW di Sulawesi Utara, Karaha 30 MW di Jawa Barat, dan Sibayak 12 MW di Sumatera Utara.
Baca Juga
"Saat ini, Pertamina melalui PGE akan terus berkomitmen dalam pengembangan panas bumi dan menambah kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dalam rangka pelaksanaan program energi mix pemerintah sesuai kebijakan energi nasional," kata Ali, di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Advertisement
Menurut Ali, pada 9 Agustus 2019, PGE melakukan sinkronisasi perdana PLTP Lumut Balai Unit 1 Sumsel dengan kapasitas 55 MW. "Kami menargetkan pada akhir Agustus ini Lumut Balai 1 bisa beroperasi komersial," tambahnya.
PGE kini mengelola 14 wilayah kerja panas bumi yang beberapa di antaranya dikelola dan dioperasikan sendiri serta lainnya melalui skema joint operation contract (JOC) dengan perusahaan lain.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengembangan Lainnya
PGE juga sedang mengembangkan panas bumi di Proyek Hululais, Bengkulu; Proyek Sungai Penuh, Jambi; dan PLTP unit 2 di Proyek Lumut Balai, Sumsel. Selain itu ada tiga inisiasi eksplorasi di Proyek Seulawah, Aceh; Proyek Gunung Lawu, Jawa Tengah; dan Proyek Bukit Daun, Bengkulu.
"Kami menargetkan pada 2026 total kapasitas terpasang PGE bisa meningkat menjadi 1.112 MW," tutur Ali.
Ali melanjutkan, dengan pembangkitan listrik panas bumi oleh PGE sebesar 617 MW, maka berpotensi menurunkan emisi sebesar 3,2 juta ton CO2 per tahun dan penghematan cadangan devisa migas 29 ribu barel setara minyak.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu menyampaikan, pengembangan panas bumi menjadi salah satu dasar aspirasi Pertamina dalam kerangka pengembangan energi ramah lingkungan atau green energy.
Â
Advertisement
Bakal Lakukan Terobosan
Dharmawan melanjutkan, Pertamina akan selalu melakukan terobosan-terobosan pengembangan panas bumi baik dalam bidang teknologi maupun manajemen proyek.
"Dengan kontribusi Pertamina dalam kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia sebesar 96 persen, yang 32 persen dikelola dan dilakukan sendiri Pertamina, serta 64 persen melalui skema JOC, maka panas bumi akan selalu menjadi salah satu fokus Pertamina dalam pengembangan green energy ke depannya," tandasnya.