Sukses

Investor Jual Saham, IHSG Ditutup Melemah ke 6.257,58

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah pada perdagangan awal Kamis ini.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan awal Kamis ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.268.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (15/8/2019), IHSG melemah 9,74 poin atau 0,16 persen ke level 6.257,58. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,37 persen ke posisi 983,31.

Sebanyak 267 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 136 saham menguat dan 124 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 511.693 kali dengan volume perdagangan 14 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 410,25 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.268.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, enam sektor mengalami pelemahan. Pelemahan tersebut dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 2 persen. Disusu sektor pertambangan 0,74 persen dan sektor keuangan 0,67 persen.

Sementara sebanyak empat sektor menguat dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 1,88 persen, sektor konstruksi naik 0,66 persen dan sektor manufaktur naik 0,38 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah antara lain SMRU melemah 21,43 persen ke Rp 55 per saham, ARTA melemah 17,37 persen ke Rp 314 per saham dan PAMG turun 15,83 persen ke Rp 202 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain ARTO yang naik 25 persen ke Rp 430 per saham, POLL naik 24,84 persen ke Rp 3.870 per saham dan INKP turun 16,97 persen ke Rp 8.100 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sesuai Prediksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melemah untuk perdagangan saham Kamis ini.

Riset dari Artha Sekuritas menulis bahwa meski IHSG ditutup menghijau pada Rabu kemarin, tetapi indeks berpeluang terkonsolidasi pada perdagangan saham hari ini.

"Kabar baik meredanya perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok memang memberikan angin segar bagi indeks. Namun, tren pelemahan cukup terlihat besar pada hari ini," ujar Vice President Research PT Artha Sekuritas, Frederik Rasali di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Sementara itu, jelang rilis data neraca perdagangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, pihaknya memproyeksi IHSG akan tersungkur di zona merah dalam kisaran 6.246-6.281.

Kendati demikian, riset dari Reliance Sekuritas berkata lain. Pihaknya memprediksi IHSG masih memiliki potensi untuk menguat terbatas pada hari ini.

"Investor menimbang data melambat dari AS-Tiongkok terhadap deskalasi perang dagang. AS mengatakan menunda hingga pertengahan Desember tarif 10 persen untuk beberapa produk buatan Tiongkok," papar riset Reliance Sekuritas.

Untuk hari ini, pihaknya melihat IHSG berpeluang menguat terbatas dalam rentang suppor dan resistance di level 6.200-6.320.

Di tengah minimnya sentimen pendorong indeks, Reliance Sekuritas menganjurkan investor memburu saham perbankan dan karya. Itu seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan dari Artha Sekuritas, pihaknya merekomendasikan saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), kemudian diikuti saham PT Indosat Tbk (ISAT).

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG