Sukses

Jokowi: BPK Berhasil Kembalikan Aset Negara Sebesar Rp 4,38 Triliun

Pengembalian kas negara ini merupakan hasil pemeriksaan kinerja dan kepatuhan pemerintah dan badan lainnya oleh BPK.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapesiasi kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berhasil mengamankan kas dan aset negara hingga sebesar Rp 4,38 triliun. Hal ini merupakan hasil pemeriksaan kinerja dan kepatuhan pemerintah dan badan lainnya oleh BPK.

"BPK juga telah memeriksa kinerja dan kepatuhan pemerintah dan badan lainnya, serta berhasil mengembalikan kas dan aset negara sebesar Rp 4,38triliun," ujar dia dalam Pidato Presiden RI di Depan Sidang Tahunan MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Menurut Jokowi, BPK juga telah melaksanakan pemeriksaankesiapan implementasi Tujuan PembangunanBerkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

"Selain itu, BPK terus mendukung pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Satu komitmen yang perlu kita dukung bersama.Saya menghargai upaya BPK untuk aktif membangun reputasi bangsa di dunia internasional," jelas dia.

Jokowi menjelaskan, BPK dipercaya sebagai pemeriksa eksternal pada International Atomic Energy Agency sejak 2016 sampai 2021. Pemeriksa BPK juga terpilih menjadi eksternal independen pada International AntiCorruption Academy periode 2019 hingga 2021.

"BPK juga menjadi United Nations Panel of External Auditors dan terlibat aktif di organisasi pemeriksase-ASEAN, se-Asia, dan se-dunia," kata dia.

 

 

 .

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jokowi: Kita Harus Lebih Cepat di Era Teknologi Informasi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memuji MPR yang dinilai sukses menjalankan tugas konstitusionalnya, yaitu mengawal dan memberikan jaminan bahwa sistem ketatanegaraan Indonesia harus mencerminkan semangat dan jiwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"MPR telah melakukan sosialisasi empat konsensus kebangsaan secara gencar ke seluruh pelosok Tanah Air, dengan menyasar seluruh kelompok masyarakat. Mulai dari pelajar, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum," ujar Jokowi dalam pidatonya di depan Sidang Tahunan MPR RI 2019, Jumat (16/8/2019).

Presiden mengatakan, dirinya yakin tugas mulia tersebut akan terus dilakukan MPR dengan terobosan-terobosan baru, supaya nilai-nilai empat konsensus kebangsaan itu semakin tertanam kuat di dada setiap manusia Indonesia. Khususnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang harus mampu dimanfaatkan secara optimal.

"Di era sekarang ini, saat arus penyebaran informasi terjadi sangat cepat, maka kita harus lebih cepat dari yang lain, serta harus lebih sigap dari yang lain. Jangan sampai kemajuan teknologi justru lebih banyak digunakan oleh pihak-pihak yang mengerdilkan konsensus kebangsaan," papar Presiden.

Sementara itu, dalam merespons kemajuan teknologi informasi itu, Jokowi menegaskan menghargai MPR yang terus mencari cara-cara baru sehingga nilai-nilai konsensus kebangsaan bisa diterima, terutama oleh generasi muda.

"MPR telah menerapkan perpaduan antara penggunaan media senibudaya dengan pemanfaatan kemajuan teknologi. Cara-cara seperti ini yang kita butuhkan. Saya juga menghargai MPR yang sudah menggelar survei nasional, berkaitan dengan hasil kinerjanya dalam melakukan sosialisasi nilai-nilai luhur bangsa," ujar Jokowi.