Sukses

Gencar Akuisisi, Aset Pupuk Indonesia Energi Tembus Rp 1,8 T

Anak usaha Pupuk Indonesia mencatatkan kinerja cukup baik setiap tahunnya

Liputan6.com, Jakarta Sejak pertama kali berdiri pada 18 Agustus 2014 hingga genap berusia lima tahun pada 18 Agustus 2019, aset Pupuk Indonesia Energi (PI-Energi), anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) tumbuh hingga lima kali lipat.

Direktur Utama (Dirut) PI-Energi, Tentaminarto Tri Februartono menyatakan tak hanya aset, pendapatan dan keuntungan perusahaan juga mengalami peningkatan.

Tenta mengutarakan, pada saat didirikan pada tahun 2014, aset anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpinnya berjumlah Rp298 miliar. Kemudian pada 2015 meningkat menjadi Rp321 miliar, 2016 melonjak signifikan sebesar Rp1,28 triliun, 2017 bertambah menjadi Rp1,63 triliun.

“Terakhir di 2018, jumlah aset mencapai Rp1,87 triliun,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (20/8/2019).

Tenta menjelaskan jika pada 2014 dan 2015, perseroan memang belum memiliki pendapatan sama sekali atau Rp0. Namun pada 2016, pendapatan langsung melejit menjadi Rp409 miliar. Kemudian pada 2017 melesat menjadi Rp822 miliar dan terakhir pada 2018 tumbuh menjadi Rp840 miliar.

Keuntungan atau laba perseroan menurutnya juga terus mengalami pertumbuhan. Pada 2014, laba hanya sebesar Rp21 juta. Kemudian pada 2015 langsung melejit menjadi Rp7 miliar. Di 2016 tumbuh menjadi Rp35 miliar. Pada 2017 meningkat menjadi Rp37 miliar. “Terakhir, di 2018, laba melonjak secara signifikan menjadi Rp72 miliar,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Aksi Korporasi

Capaian-capaian di atas, menurut Tenta dapat diraih oleh perseroan berkat dua aksi korporasi yang telah dilakukan yaitu akuisisi Kaltim Daya Mandiri (KDM), perusahaan pembangkit listrik yang terletak di kawasan industri Kaltim Industrial Estate (KIE) milik Pupuk Kalimantan Timur (PKT) pada akhir 2016.

Selain itu, Tenta menambahkan jika PI-Energi juga berhasil dengan baik membangun Gresik Gas Cogeneration Plat (GGCP) di Kawasan Industri Petrokimia Gresik di Jawa Timur. GGCP mulai beroperasi pada awal 2018 lalu.

 

3 dari 3 halaman

BUMN Ini Salurkan 4,6 Juta Ton Pupuk Subsidi di Semester I 2019

PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyalurkan 4,6 juta ton subsidi pupuk kepada petani selama semester I 2019. Realisasi tersebut sesuai dengan target penyaluran yang dipatok.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, penyaluran tersebut merupakan 50 persen dari target penyaluran sepanjang tahun ini sebanyak 8,8 juta ton.

"Penyaluran subsidi pupuk sudah 4,6 juta ton per Juni ini. Mayoritas paling banyak di Jawa Timur dan Jawa Barat," tuturnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu (18/9/2019).

Tahun ini perusahaan memangkas penyaluran subsidi pupuk kepada petani sebanyak 676 ribu ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 9,55 juta ton.

Adapun produksi pupuk hingga Juni 2019 mencapai 5,8 juta ton. Realisasi ini melebihi target perusahaan 5,4 juta ton. Aas menyebutkan, produksi pupuk pada semester I 2019 tersebut telah memenuhi 50 persen dari target sepanjang 2019 sebanyak 11,6 juta ton.

Dia pun melanjutkan, tahun ini Pupuk Indonesia bakal meningkatkan kapasitas produksi di beberapa pabrik pupuk anak perusahaan mulai seperti PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC).