Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong badan usaha penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) menyerap BBM hasil produksi PT Pertamina (Persero), hal ini untuk mengurangi impor.
‎Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, badan usaha penjual BBM sebaiknya mengutamakan penyerapan BBM hasil produksi kilang dari dalam negeri, agar impor minyak dapat diredam. Untuk diketahui, impor migas menjadi salah satu penyebab defisit neraca perdagangan.
Advertisement
Baca Juga
"Gini, kalau diproduksi dalam negeri, utamakan itu. untuk mengurangi impor kan begitu," kata ‎Arcandra, di Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Menurut Arcandra, arahan tersebut telah disampaikan ke badan usaha penjual BBM, ‎penyerapan BBM dalam negeri dilakukan secara bisnis dengan Pertamina selalu produsen.
"Ya beli dari Pertamina dulu. B to B (business to business) saja," tuturnya.
Arcandra mengungkapkan, penyerapan BBM Pertamina bisa dilakukan jika produk bahan bakar‎ yang dijual badan usaha tersedia dan volumenya cukup untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan dua hal tersebut belum bisa dipenuhi maka badan usaha diperbolehkan mengimpor BBM
"Kalau ada yang diproduksi oleh Pertamina, dan mencukupi kebutuhan itu, ‎kecuali yang tidak ada yang berproduksi, tapi kalau nggak ada gimana lagi?‎," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman Usai Kebakaran Kilang Balikpapan
PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji aman usai kebakaran yang terjadi di salah satu jalur pipa, Kilang Balikpapan.
Manager Region Communication Relation dan CSR MOR VI Kalimantan Heppy Wulansari mengatakan, Pertamina menjamin pasokan BBM dan Elpiji untuk Terminal BBM di wilayah Kalimantan dan sebagian kawasan Indonesia Timur dari Kilang Balikpapan tetap aman.
"Pasca kebakaran yang terjadi di salah satu jalur pipa, Kilang Balikpapan tetap beroperasi," kata Heppy, di Jakarta, Kamis (16/8/2019).
Heppy menambah, Tim Pertamina secara sigap melakukan pemadaman api yang terjadi di area jalur pipa Kilang RU V Balikpapan yang berkapasitas produksi 260.000 barel per hari.
"Pemadaman dilakukan dalam kurun waktu sekitar 3 jam, dengan menggunakan 4 unit pemadam kebakaran dan 1 unit trailer foam," tuturnya.
Menurut Heppy, Tim Pertamina sudah mengunjungi pemukiman masyarakat yang berada di sekitar kilang, untuk memastikan masyarakat dalam keadaan aman.
"Kami juga sudah bagikan masker ke warga sekitar dan standby kan tim medis apabila dibutuhkan," tandasnya. Â
Advertisement
Pipa Kilang Minyak Balikpapan Milik Pertamina Terbakar
Salah satu pipa di dalam area kilang Pertamina RU V Balikpapan mengalami kebakaran. Percikan api diduga muncul sekitar pukul 9.30 WITA saat dilakukan perbaikan pipa.
Manager Region Communication Relation dan CSR Pertamina MOR VI Kalimantan Heppy Wulansari mengatakan, hingga saat ini api belum bisa dipadamkan, pemadaman api terus dilakukan oleh Pertamina RU V menggunakan media foam dan air dengan mengerahkan 4 unit mobil damkar dan 1 unit trailer foam.
"Untuk saat ini lokasi api sudah dilokalisir dan jalur api utama berhasil dipadamkan," kata Heppy, di Jakarta, Kamis (15/8/2019).Â
Dia melanjutkan, hingga saat ini masih belum diperlukan evakuasi pekerja dan pemadaman bisa di tanggulangi oleh tim Pertamina.
"Adapun penyebab kebakaran masih menunggu hasil investigasi oleh tim internal Pertamina," tandasnya.Â