Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat penjualan bersih unaudited pada Semester I tahun 2019 (1H19) sebesar Rp14,43 triliun, tumbuh 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,82 triliun. Hal itu disampaikan Antam dalam paparan publik perusahaan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (21/8/2019).
“Antam mencatatkan pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas utama yakni feronikel, bijih nikel, emas dan bauksit di semester 1 tahun 2019” tutur Direktur Utama Antam, Arie Ariotedjo dalam keterangan resmi.
Baca Juga
Volume produksi unaudited feronikel Antam mencapai 13.017 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 2% dibandingkan capaian produksi 1H18 sebesar 12.811 TNi.
Advertisement
Sedangkan penjualan unaudited feronikel pada 1H19 tercatat sebesar 13.157 TNi atau naik sebesar 5% dibandingkan periode 1H18 yang mencapai 12.579 TNi.
Arie juga menyatakan dari penjualan feronikel itu mampu menyumbang Rp2,31 triliun atau 16% dari total penjualan bersih unaudited 1H19.
“feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih unaudited ANTAM di 1H19” kata Arie.
Sedangkan kontributor terbesar penjualan Antam ada di komoditas emas. Volume penjualan unaudited emas ANTAM di 1H19 tercatat sebesar 15,7 ton atau tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 13,7 ton.
“Peningkatan penjualan emas Antam seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi pada berbagai produk emas Logam Mulia ANTAM.” Kata Arie.
Menurut Arie, komoditas emas adalah komponen terbesar pendapatan Perusahaan, menyumbang Rp9,61 triliun atau 67% dari total penjualan bersih unaudited 1H19.
Dalam keterangan resminya, Antam mencatat volume produksi unaudited bijih nikel sebesar 4,79 juta wet metric ton (wmt) di 1H19, atau naik sebesar 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan volume penjualan unaudited bijih nikel tercatat sebesar 3,90 juta wmt, atau naik sebesar 103% dibandingkan dengan volume penjualan periode 1H18 sebesar 1,92 juta wmt.
Komoditas bauksit juga memberikan kontribusi positif selama semester 1 2019 dengan capaian produksi unaudited mencapaI 597 ribu wmt, naik sebesar 43% dibandingkan volume produksi 1H18 sebesar 417 ribu wmt.
Sedangkan total volume penjualan unaudited bauksit mencapai 611 ribu wmt atau naik sebesar 138% dibandingkan penjualan pada 1H18 sebesar 257 ribu wmt.
Di kesempatan yang sama Arie juga memaparkan proyek-proyek hilir Antam seperti konstruksi Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim. Hingga akhir Juni 2019 realisasi konstruksinya telah mencapai 97% dan direncanakan akan efektif berproduksi pada tahun 2020
Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) berkapasitas 1 juta ton SGA per tahun (Tahap 1) bekerjasama dengan PT INALUM (Persero) sebagai Holding Industri Pertambangan.
(*)