Sukses

Pemerintah Targetkan 100 Kota Berkonsep Smart City di 2024

Dengan 100 kota berkonsep smart city, Indonesia dapat menjadi negara berpenghasilan tinggi atau negara maju.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brojonegoro berharap pembangunan smart city atau kota cerdas dapat diaplikasikan di seluruh kota di Indonesia. Sebab, tinggi rendahnya perekonomian suatu negara diukur dari pertumbuhan suatu wilayah atau kota tersebut.

"Kita berharap kalau kita kembangkan smart city di indonesia maka kota akan jadi sumber pertumbuhan," kata Menteri Bambang saat ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Kamis (22/8).

Menteri Bambang menargetkan paling tidak pada 2045 mendatang ada sekitar 100 kota yang sudah menerapkan konsep smart city. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi negara berpenghasilan tinggi atau negara maju.

"Kota cerdas ini target kita di 2045, 100 kota. Hari ini kita fokus kepada memberdayakan perkotaan indonesia untuk mencapai cita-cita negara maju," imbuhnya.

Kendati begitu, Menteri Bambang tak menapik untuk masuk ke arah sana banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Salah satunya adalah memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM). Apalagi, pada 2045 mendatang jumlah populasi penduduk Indonesia diproyeksikan sudah menyentuh 320 juta jiwa.

"Kita liat 2045 yang kita hadapi tidak mudah penduduk kita tidak lagi kepala 2. Tetapi penduduk kita akan menjadi kepala 3 yakni 320 juta kira-kira," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Bambang mengatakan salah satu konsep pembangunan smart city di Indonesia harus diawali dengan pembangunan infrastruktur dasar memadai. Sebab adanya infrastruktur tersebut akan menjadi kebutuhan masyarakat sekitar.

"Jangan smart hanya di satu sisi, kalau kota smart kita harus action menuntut infrastruktur pada level yang bisa membuat masyarakat siap untuk ikuti smart city," kata Menteri Bambang.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Soal Smart City, Pemerintah Daerah Jangan Merasa Terbebani

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen APTIKA), Semuel Abrijani Pangerapan meminta pemerintah daerah untuk tidak terbebani dalam menyiapkan infrastruktur teknologi, khususnya yang digunakan untuk menerapkan smart city di daerahnya.

Menurutnya, teknologi adalah enabler, bukan menjadi satu-satunya solusi.

"Jadi bukan satu-satunya solusi untuk menyelesaikan atau membangun smart city,"kata pria yang akrab disapa Semmy ini dikutip dari laman resmi Kemkominfo via Merdeka, Senin (20/5/2019). 

Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah pusat akan segera menyiapkan satu fasilitas penyimpanan data-data strategis dan aplikasi-aplikasi yang sifatnya umum untuk membantu daerah dalam membangun smart city.

"Pemerintah pusat akan menyediakan masterplan pembangunan smart city untuk pemerintah daerah," jelas dia.

Kontribusi Kemkominfo yang menyediakan berbagai infrastruktur untuk membantu pemerintah daerah di wilayah 3T agar mendapatkan akses internet yang baik melalui Palapa Ring.

"Palapa Ring adalah suatu proyek pemerintah yang mana menyambungkan semua kota dan kabupaten dengan fiber optik. Sementara untuk pulau-pulau yang terpencil, pihaknya akan meluncurkan satelit pada tahun 2022," ungkap dia.

Semmy berharap pemerintah daerah memiliki keinginan untuk berubah menjadi lebih baik dan mendorong masyarakatnya untuk lebih maju demi mewujudkan smart city.

"Syarat pertama adalah kemauan kita untuk berubah dan kita harusnya jadi leading dan sebagai leading-nya ini kita jadi tut wuri handayani benar-benar mendorong masyarakat juga berubah," pungkasnya. Â