Sukses

Banjir Permintaan, RI Ekspor Palm Kernel ke Malaysia

PT JAS Mulia yang menjadi binaan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah ekspor palm kernel ke Malaysia sebanyak 640 ton per bulan

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tak hanya dikenal sebagai produsen minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO)) dunia tetapi juga sebagai eksportir CPO terbesar dunia.

Selain CPO, Indonesia juga mengekspor palm kernel (minyak inti sawit) ke sejumlah negara. Salah satu tujuan ekspor palm kernel adalah Malaysia.

Perwakilan PT JAS Mulia Lili Andriani mengatakan, palm kernel ini sangat diminati sejumlah perusahaan di Malaysia. 

“Kami sudah melakukan kontrak kerjasama dengan sejumlah perusahaan Malaysia, sehingga sejak dua tahun terakhir ekspor minyak inti sawit bisa dilakukan secara rutin minimal 1 kali per bulan,” kata Lili Andriani, di Jakarta, Rabu (22/8/2019).

Lili juga mengatakan, PT JAS Mulia tak ekspor produk sawit, seperti CPO ke negara lain. ”Sampai saat ini kami masih fokus ekspor palm kernel ke Malaysia,” ujarnya.

Tercatat, hingga April 2019 lalu, PT JAS Mulia yang menjadi binaan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah ekspor palm kernel ke Negeri Jiran sebanyak dua kali setiap bulan dengan volume 640 ton per bulan. Bahkan, PT JAS Mulia  selama dua tahun terakhir, rutin ekspor palm kernel ke Malaysia.

“Rencananya ekspor palm kernel ke Malaysia ini bisa ditingkatkan 3 kali sebulan. Tapi,  dikarenakan bahan bakunya terbatas, setelah April 2019 kami hanya mampu ekspor rata-rata sebanyak 1 kali sebulan,” kata  Lili Andriani.

Menurut Lili, palm kernel yang diekspor hingga April 2019 lalu harganya sebesar USD 180 per ton. Palm kernel yang diekspor tersebut semuanya berasal dari petani sawit Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Untuk mendapatkan bahan baku palm kernel tersebut, kami melakukan kemitraan dengan petani sawit dan 10 supplier.  Jadi, semua palm kernel yang kami ekspor ini produk petani sawit Luwu Utara,” paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Diekspor ke Negara Lain

Lili mengatakan, pada 27 Mei lalu PT JAS Mulia ekspor palm kernel sebanyak 320 ton dengan harga USD150 per ton. Kemudian, pada 16 Juni ekspor palm kernel ke Negeri Jiran sebanyak 320 ton. Selanjutnya, pada 27 Juni perusahaan kembali ekspor palm kernel sebanyak 320 ton.

“Pada 10 Juli lalu kami juga ekspor palm kernel ke Malaysia sebanyak 320 ton dan pada 15 Agustus ekspor lagi sebanyak 320 ton,” ujar Lili.

Menurut Lili, sebenarnya permintaan palm kernel dari Malaysia tiap bulan cukup banyak. Bahkan, dari sejumlah negara Asia lainnya ada yang minta kiriman dari PT JAS Mulai. 

“Hanya saja, karena bahan bakunya sangat terbatas, kami belum bisa melayani permintaan sejumlah negara Asia. Sehingga kami masih fokus ekspor palm kernel ke Malaysia. Itu pun kami lakukan rata-rata hanya sekali sebulan,” tutur Lili.

“Selain bahan bakunya terbatas, harga palm kernel di pasar ekspor saat ini juga sedang turun, dari US$ 180 menjadi US$ 150/ton,” papar Lili.

Menurut Lili, sampai akhir Agustus 2019 sebenarnya sudah ada permintaan palm kernel untuk bahan baku pembuatan kosmetik, sabun dan industri lainnya di Malaysia dengan volume cukup banyak.

"Namun, sampai saat ini kami masih mengumpulkan bahan baku (palm kernel) ke petani. Rencananya, September nanti kami akan ekspor lagi palm kernel ke Malaysia,” kata Lili.

Seperti diketahui, pada April lalu PT JAS Mulia sempat ekspor palm kernel sebanyak 15 kontainer atau sekitar 313 ton senilai Rp 804 juta ke Malaysia. Ekspor palm kernel,  yang merupakan salah satu komodotitas unggulan petani Masamba, Kabupaten Luwu Utara April lalu disaksikan langsung, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah akan terus mendorong ekspor komoditas pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Mengingat, Kabupaten Luwu Utara, merupakan salah satu pemasok ekspor komoditas minyak inti sawit di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Tercatat, luas areal perkebunan sawit di Luwu Utara mencapai 20 ribu ha. Pada tahun 2018, ekspor palm kernel dari Sulsel mencapai Rp 16,92 miliar. Sedangkan pada 2019 hingga triwulan pertama nilai ekspornya sebesar Rp 10,29 miliar. Tujuan negara ekspor diantaranya Tiongkok dan Malaysia.