Liputan6.com, Jakarta - Harga Emas turun ke level yang lebih rendah pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta). Hal ini menyusul komentar dari pejabat Bank Sentral Amerika Serika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) yang menurunkan kemungkinan pelonggaran moneter tambahan.
Sementara para investor masih menunggu kejelasan lebih lanjut dari kepala bank sentral di simposium Jackson Hole.
Dikutip dari CNBC, Jumat (23/8/2019)), harga emas di pasar spot turun 0,18 persen pada USD 1,499.5 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 13 Agustus di USD 1,491.50.
Advertisement
Sedangkan harga emas berjangka AS tergelincir 0,45 persen menjadi USD 1,508.9.
Baca Juga
"Seluruh pasar menunggu dan melihat, tetapi ada aliran stabil dari para pembicara Fed yang telah keluar dengan pesan yang lebih hawkish," kata Daniel Ghali, Ahli Strategi Komoditas di TD Securities.
"Ini bisa ditafsirkan sebagai upaya untuk mempersiapkan pasar untuk pidato yang kurang dovish dari yang diperkirakan dari Kepala The Fed Jerome Powell," lanjut dia.
Sehari setelah pertemuan Fed di Juli lalu, menunjukkan pembuat kebijakan terbagi atas penurunan suku bunga. Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan dia tidak melihat kasus untuk stimulus tambahan.
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Suku Bunga AS
Suku bunga AS yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas yang tidak menghasilkan.
"Sebagian besar, sebagian besar pedagang hanya melihat penurunan ini (dalam harga) sebagai kesempatan untuk mengambil sedikit lebih banyak, tetapi tidak ada yang mengharapkan langkah besar dari Jackson Hole," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors .
Harga emas, bagaimanapun, sempat berubah positif setelah data manufaktur AS menunjukkan bulan pertama kontraksi dalam hampir satu dekade di tengah kekhawatiran apakah konflik perdagangan AS-China akan memicu resesi. Investor juga akan mengawasi KTT Kelompok Tujuh akhir pekan ini.
Â
Advertisement