Sukses

Menteri Rini Pimpin Upacara Inaugurasi Pegawai BUMN

Menteri BUMN Rini Soemarno memimpin upacara inaugurasi pegawai BUMN yang lolos Program Perekrutan Bersama (PPB) yang dibuka pada Maret lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno memimpin upacara inaugurasi pegawai BUMN yang lolos Program Perekrutan Bersama (PPB) yang dibuka pada Maret lalu. Sekitar 1.500 peserta yang lolos ikut menghadiri upacara yang berlangsung di halaman depan gedung Kementerian BUMN, Jakarta.

Rini pun menyorot mayoritas peserta lolos yang merupakan generasi Z, bukan milenial. Peran generasi Z disebut penting untuk meningkatkan peran BUMN di kancah internasional.

"Saya harap program ini dapat terus dilakukan dan saya menitip ke direksi BUMN karena perlu mengoptimalkan generasi Z ini, karena kita lihat 10 tahun mendatang ini kompetisinya sudah sangat berbeda dari 10 tahun yang lalu. Dan kita butuh pemikiran generasi Z agar kita unggul ke depan, dan kita bisa loncat katak untuk membangun BUMN ke depan," ucap Rini, Jumat (23/9/2019).

Berbagai perwakilan pegawai baru perseroan BUMN hadir di acara inaugurasi, seperti dari Pos Indonesia, Telkom, Pertamina, BRI, BNI, Bank Mandiri, Taspen, PLN, Antam, Kereta Api Indonesia, Airnav, Jasa Marga, Damri, Bukit Asam, PGN, Semen Indonesia, Jamkrindo, Perumnas, Adhi Karya, Perhutani, Surveyor Indonesia, Perikanan Indonesia, Pelni, Peruri, dan banyak lainnya.

Program perekrutan ini dilaksanakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Ketua FHCI Herdy Harman menyebut lowongan tersebar 116 perusahaan BUMN. Total lowongan sebanyak 11 ribu dan diikuti 583 ribu orang.

Program ini dibagi dalam tiga formasi, reguler, disabilitas, dan putra-putri Indonesia Timur. Peserta yang mengalami disabilitas pun tampak hadir di barisan depan.

Para generasi baru ini kebanyakan berasal dari penempatan Jabotabek, meski ada juga yang berasal dari luar daerah seperti dari Pindad. Ada pula pegawai baru dari Pertamina yang tampak cepak karena rencananya akan ikut program bela negara

"Setelah inaugurasi mereka mendpaat orientasi di BUMN masing-masing, jadi senin sudah start orientasi. Setelahnya selama satu minggu mereka ikut pelatihan bela negara yang berisi wawasan kebangsaan dan wawasan BUMN," jelas Herdy yang turut memberi selamat kepada peserta terpilih dan berharap karier mereka berjalan optimal di perseroan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Perdana, Menteri Rini Kunjungi Tambang Emas Freeport

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi tambang emas dan tembaga Garsberg yang dikelola PT Freeport Indonesia (PT FI) di Kabupaten Mimika, Papua, pada Sabtu ini.

Rini mengaku baru pertama kali mengunjungi situs tambang emas dan tembaga, yang saat ini, mayoritas kepemilikannya atau sebesar 51 persen saham telah secara resmi dikuasai pemerintah Indonesia.

Dengan menggunakan alat pengamanan lapangan berstandar, Rini menumpang bis dan gondola untuk menuju tambang terbuka Garsberg yang berada di ketinggian sekitar 4285 meter di atas permukaan laut.  

Kemudian, Rini melanjutkan dengan mengunjungi tambang bawah tanah (underground) Garsberg yang berkedalaman sekitar 1.700 meter di bawah permukaan tanah.

"Ini adalah kali pertama saya ke sini setelah pemerintah memiliki mayoritas 51 persen saham Freeport. Saya harap ini dapat menjadi aset bangsa dan negara yang bisa kita banggakan dan bisa menjadi tempat belajar," kata Rini dikutip dari Antara, Sabtu (27/7/2019).

Dalam kunjungan ke Freeport ini, Rini didampingi Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Tri Hargo, Deputi Bidang usaha Pertambangan Industri Startegis dan Media Kementeria BUMN Fajar Harry Sampurno, Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin, Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dan Wakil Direktur Utama bank-bank Badan Usaha Milik Negara.

3 dari 3 halaman

Sengaja Kunjungi Freeport

Rini mengaku dirinya memang sengaja baru menginjakan kaki di Garsberg setelah Tanah Air resmi memiliki saham mayoritas 51 persen saham Freeport, dari sebelumnya dimiliki Freeport McMoran Inc.

"Biarpun saya sebelumnya diminta untuk ninjau, baru setelah (memiliki saham) 51 persen saya berkunjung ke sini," ujar dia.

Adapun Indonesia secara sah memiliki 51 persen saham Freeport setelah BUMN PT Indonesia Asahan Analum (Inalum) menyepakati persetujuan penjualan dan pembelian (Sales Purchase Agreement/SPA) dengan Freeport Mcmoran Inc dan Rio Tinto.Â