Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan lokasi ibu kota baru yang akan berada di Penajam Paser Utaran dan sebagian Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proses pemindahan ini rencananya akan dilakukan paling lambat pada 2024 mendatang.
Dalam proses pemindahan ini, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di kementerian dan lembaga pusat yang berjumlah sekitar 180 ribu orang rupanya juga akan ikut bergeser menempati pusat pemerintahan baru di Kalimantan Timur.
Advertisement
Baca Juga
Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan, yang akan ikut berpindah ke ibu kota baru hanyalah ASN yang bertugas di kementerian/lembaga pusat saja, sementara yang berada di daerah tidak akan turut serta.
"Kita sudah data, yang akan pindah itu PNS yang bertugas di kementerian/lembaga pusat, bukannya yang di daerah. Yang berada di kementerian/lembaga dan badan-badan yang di tingkat pusat itu jumlahnya kurang lebih 180 ribu ASN," tutur dia di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Termasuk yang akan Pensiun
Angka 180 ribu ASN itu disebutnya tidak termasuk dari aparatur negara yang bakal pensiun dalam waktu dekat ini. Sehingga ASN yang akan ikut mengatur negara di ibu kota baru merupakan PNS-PNS berusia muda.
"180 ribu itu tentu tentu sebagian tidak akan kena, karena mereka juga sebagian akan pensiun. Paling tidak pensiun tahun ini, tahun depan, tahun 2021 sampai 2024. Jadi tentu yang akan menduduki posisi yang baru (di ibu kota baru) itu ASN-ASN yang muda," ungkapnya.
"Sekarang ASN muda kita ini sangat handal, terutama periode perekrutan tahun 2017, tahun 2018 yang lalu, dan sekarang tahun 2019. Itu handal, siap mental, wawasan cukup bagus, kemampuan berpikir, profesionalisme cukup bagus," dia menambahkan.
Â
Advertisement
Manfaat Baik
Lebih lanjut, Menteri Syafruddin pun menyatakan, berpindahnya ibu kota negara dan pusat pemerintahan Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan sebuah niatan baik yang ke depan bakal memberikan manfaat besar bagi negara.
"Perpindahan ibu kota itu adalah niatan yang baik bagi sebuah bangsa yang mau maju. Mari kita berpikir gini, tidak ada negara satupun di dunia ini, manakala mengambil kebijakan akan membuat susah aparatnya atau masyarakat. Pasti manfaatnya akan besar, bagi siapapun, khususnya ASN," tandasnya.