Sukses

Rupiah Masih Dibayangi Perang Dagang

Pada hari ini rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran 14.210 per dolar AS hingga 14.295 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak stabil pada perdagangan Selasa ini. Pada hari ini rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran 14.210 per dolar AS hingga 14.295 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (27/8/2019), rupiah dibuka di angka 14.243 per dolar AS, tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.242 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.227 per dolar AS hingga 14.342 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,04 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.235 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.261 per dolar AS.

"Dalam transaksi hari ini, eskalasi perang dagang masih dominan sehingga rupiah masih akan melemah walaupun tipis," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara.

Ibrahim memprediksi pada hari ini rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran 14.210 per dolar AS hingga 14.295 per dolar AS.

Pada Jumat lalu, pemerintah China menyatakan bahwa pihaknya akan mengenakan tarif balasan terhadap barang-barang tambahan senilai 75 miliar dolar AS asal Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump merespons langkah tersebut dengan mengumumkan tarif tambahan untuk impor China. Trump juga meminta perusahaan-perusahaan AS untuk memindahkan operasionalnya dari China ke negara lain, termasuk kembali ke AS.

Namun, pernyataan Trump baru-baru ini meningkatkan harapan untuk meredanya perang dagang AS-China. Trump mengatakan China telah menghubungi pejabat perdagangan AS semalam untuk kembali ke meja perundingan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemerintah Prediksi Rupiah Melemah ke 14.400 per Dolar AS di 2020

Sebelumnya, pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan melemah pada tahun depan. Hal tersebut terjadi karena adanya gejolak ekonomi dunia.

Dalam pidato Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa target ekonomi masih akan tinggi, tetapi untuk nilai tukar rupiah akan melemah.

Ia menyebut target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 adalah 5,3 persen. Sumber pertumbuhan ekonomi tahun depan ditekankan pada sektor konsumsi. 

"Pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3 persen dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya. Inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat," ujar dia.

Jokowi menyebut nilai tukar rupiah akan melemah menuju 14.400 per dolar AS. Ia menyebut hal itu diakibatkan kondisi ekonomi global yang volatile alias penuh ketidakpastian.

Meski sedang ada disrupsi dagang, Jokowi yakin Indonesia akan tetap menjadi primadona investasi. Pasalnya, Indonesia memiliki telah mendapatkan citra positif dan iklim investasi akan terus dijaga.

"Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi," ujar Jokowi.

Â