Sukses

Wanita, Ini Cara Meniti Karier Biar Tak Kalah dari Pria

Agar raih sukses, simak kiat-kiat yang harus dilakoni para wanita yang melakukan pekerjaan pria berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sekarang ini, gender atau jenis kelamin bukan lagi faktor penghalang dalam meniti karier. Di mana pria bisa melakoni pekerjaan wanita, sedangkan wanita bisa melakoni pekerjaan pria.

Keseteraan gender seperti ini membuka kesempatan bagi setiap orang untuk berkreasi, berkembang, dan memaksimalkan passion yang ada dalam dirinya demi mencapai kesuksesan.

Jadi, tidak ada lagi yang namanya diskriminasi karena semua orang punya hak yang sama untuk sukses. Melakoni pekerjaan yang berbeda dari gender asli tentu bukan hal yang mudah, terutama bagi seorang wanita.

Sebab, beban kerja wanita pada umumnya lebih ringan daripada pria. Agar raih sukses, simak kiat-kiat yang harus dilakoni para wanita yang melakukan pekerjaan pria berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Kenali dan Jadilah diri sendiri

Sukses itu bukan tentang siapa yang kuat atau yang lebih hebat di kantor, melainkan tentang bagaimana Anda mampu mengenali diri sendiri. Dalam arti mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri.

Kelebihan yang ada bisa Anda manfaatkan untuk memaksimalkan pekerjaan di kantor. Sedangkan kekurangan dijadikan sebagai dorongan untuk mau belajar dan memperbaiki diri sendiri ke arah yang lebih baik.

Ketika Anda mampu mengenali diri sendiri, percayalah kalau Anda bisa menjadi pemimpin yang baik di kemudian hari. Pemimpin yang tahu apa yang dibutuhkan oleh karyawan-karyawannya demi menunjang produktivitas kerja di kantor. 

2 dari 4 halaman

2. Tingkatkan Rasa Percaya Diri

Jumlah pekerja wanita boleh dikatakan minoritas bila dibandingkan dengan jumlah pekerja pria. Tapi, bukan berarti Anda langsung ciut dan tidak pede kerja hanya karena kalah jumlah.

Cobalah bangun rasa percaya diri yang tinggi. Tunjukkan kalau Anda tidak kalah hebatnya bila dibandingkan dengan pekerja pria yang ada di kantor. 

Manfaatkan setiap peluang untuk bisa belajar dan mengasah kemampuan, sehingga kemampuan yang Anda miliki selalu berkembang. Apa yang Anda lakukan ini adalah bukti kalau Anda juga perlu dihargai oleh rekan kerja pria meskipun berstatus sebagai pekerja minoritas di kantor.

3. Berani Mengeluarkan Pendapat

Sering malu berpendapat karena takut diejek oleh rekan kerja pria? Sebaiknya hilangkan rasa malu karena tidak akan membuat Anda berkembang, melainkan selalu stagnan di satu titik.

Tidak ada salahnya berkomentar, memberi pendapat, dan menyanggah apapun yang dicetuskan dalam rapat kalau hal itu tidak sesuai dan kurang tepat. Pendapat, komentar, atau sanggahan yang disampaikan tidak lantas membuat rekan kerja pria benci kepada Anda.

Yang ada justru sebaliknya, rekan pria akan menganggap Anda sebagai sosok pemberani sehingga mereka pun menjadi semakin menghargai dan menghormati pribadi Anda.

3 dari 4 halaman

4. Jangan Malu Bertanya

Mengalami kesulitan saat mengerjakan suatu tugas merupakan hal yang sangat wajar, terlebih untuk pekerjaan pria yang pada dasarnya berbeda dengan pekerjaan wanita. Dalam ketidaktahuan ini, coba beranikan diri untuk bertanya kepada rekan pria saat Anda kurang paham mengenai cara mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan. 

Jika rekan kerja pria tidak mau memberi tahu, Anda bisa langsung bertanya kepada atasan. Bertanya dulu sebelum mengerjakan sesuatu jauh lebih baik daripada pura-pura tahu, tapi ujung-ujungnya salah dan tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan atasan. Jauh lebih berisiko, bukan?

5. Tak Segan Minta Bantuan bila Membutuhkan

Dalam dunia kerja, tugas tidak melulu diselesaikan secara individu. Ada kalanya tugas dikerjakan secara bersama-sama atau tim, terutama untuk tugas yang berhubungan dengan proyek atau inovasi yang dapat memajukan perusahaan.

Jika suatu saat Anda tidak mampu menyelesaikan tugas yang dibagikan oleh ketua tim, mintalah anggota tim untuk membantu Anda agar tugas tersebut bisa selesai sesuai deadline yang ditetapkan.

Meminta bantuan orang lain bukan berarti lemah, melainkan bentuk ungkapan kalau Anda memang tidak mampu mengerjakan suatu hal. Ketika Anda mengetahui letak ketidakmampuan, Anda pun menjadi mau belajar untuk mengatasi ketidakmampuan ini sehingga apa yang ada dalam diri akan terus berkembang dari hari ke hari. 

4 dari 4 halaman

6. Mau Mendekatkan Diri dengan Pekerja Lain

Dalam lingkungan kerja, Anda tidak perlu mengasingkan diri dari rekan-rekan pria. Justru sebaliknya, Anda harus lebih mendekatkan diri untuk membangun hubungan yang lebih akrab yang akan membuatmu semakin diterima di kalangan pria.

Keakraban seperti ini tentu akan membuatmu merasa nyaman dan betah selama bekerja, sehingga niat untuk cepat-cepat resign pun sangatlah kecil.

Pendekatan ini akan lebih dibutuhkan ketika Anda berhasil menjadi pemimpin di perusahaan. Seperti yang Anda tahu, pria bukanlah orang yang suka diatur-atur apalagi oleh wanita.

Tapi karena sudah dekat sejak awal, maka perintah yang Anda sampaikan pasti akan selalu didengarkan dan dilaksanakan secara profesional.

7. Andalkan Logika saat Bekerja

Kebanyakan wanita memang lebih mengandalkan emosional dan hati saat bekerja, termasuk saat mengambil keputusan. Berbeda dengan para pria yang selalu mengandalkan logika dan pikiran.

Meski tidak selalu benar, tapi ada baiknya untuk segera diantisipasi agar sikap dan cara kerja Anda selalu profesional. Hindari kebiasaan membawa-bawa urusan pribadi ke dalam pekerjaan.

Hal ini dapat mengganggu produktivitas kerja Anda sehari-hari. Kalaupun ada masalah, sebaiknya segera selesaikan demi kebaikan karir Anda di kemudian hari. 

Meniti Karier Tidak Perlu Ragu-Ragu

Apapun bidang pekerjaan yang Anda inginkan, tetap ingat kalau gender bukan hambatan untuk mencapai sukses. Jadi, jangan pernah ragu-ragu dalam meniti karier. Selagi Anda mau dan sanggup bekerja pada bidang yang berbeda, teruskan. Yang terpenting, Anda bisa berkomitmen pada bidang tersebut dan mau belajar demi menjadi yang terbaik.