Sukses

Seiring Sidang Pleno ISEI, BI Gelar BEMB Conference di Bali

Bank Indonesia (BI) akan mengadakan Bulletin of Monetary Economics and Banking International (BEMB) Conference ke-13.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan mengadakan Bulletin of Monetary Economics and Banking International (BEMB) Conference ke-13 pada Kamis (29/8/2019) di Kuta, Bali. Tema yang dipilih konferensi adalah Maintaining Stability and Strengthening Momentum of Growth Amidst High Uncertainties in Digital Era.

Tema dipandang sesuai dengan kondisi ekonomi terkini yang ramai dengan startup dan inklusi digital bagi UMKM. Call for papers yang digelar juga berhasil menarik submisi 437 paper dan 65 di antaranya akan tampil dipresentasikan besok.

Jurnal BEMB sendiri sudah diakui oleh Scopus yang merupakan rujukan akademis internasional dan satu-satunya jurnal makroekonomi asal Indonesia yang diakui Scopus. Dewan BI pun mendukung penuh pengembangan BEMB.

"BEMB ini didorong, ditransformasikan, dikelola dengan baik, best practice yang unggul, sehingga menjadi rujukan banyak pihak baik di dalam maupun luar negeri," ujar Kepala Institut BI Solikin Juhro pada Rabu (27/8/2019) di Kuta, Bali.

Konferensi BEMB yang berlangsung tahun ini juga merangkul kolaborator baru, yakni Universitas Padjajaran (Unpad) dan Asian Development Bank (ADB). Sebelumnya sudah bergabung Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga (Unair).

Konferensi ini juga dilakukan seiringan dengan Sidang Pleno ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) ke-20 dan Seminar Nasional. Gubernur BI Perry Warjiyo yang tahun lalu terpilih sebagai Ketua Umum ISEI menyebut ISEI sebagai kolaborator penting dalam BEMB tahun ini.

"Ini merupakan wujud nyata bagaimana ISEI membangun sinergi untuk mewujudkan visinya berkontribusi secara nyata bagi kemajuan ekonomi nasional dengan sinergi kebijakan baik di pusat maupun di daerah," ujar Perry pada jumpa pers di Kuta, Bali.

Perry berkata ISEI sempat berhenti mempublikasi jurnal sejak 2011 lalu sebelum dibangkitkan kembali. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga turut berkontribusi pada jurnal ISEI termutakhir. ISEI juga akan memberikan white paper bagi pemerintah yang berisi pandangan dan rekomendasi dalam isu perekonomian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang BMEB

BMEB menerima artikel ilmiah di bidang ekonomi moneter, ekonomi makro, keuangan dan perbankan, pengaturan makroprudensial, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran, ekonomi internasional dan ekonomi pembangunan.

Standar seleksi yang digunakan oleh BMEB atas artikel ilmiah yang dikirim oleh penulis untuk dipublikasikan, dari tahun ke tahun telah semakin ketat. Reviewers yang bermitra dengan BMEB untuk menyeleksi artikel ilmiah yang masuk berasal dari 17 negara dan mayoritas memiliki Scopus h-index yang tinggi sehingga sangat kompeten dibidangnya.

Seleksi artikel dilakukan melalui proses double-blind manuscript review process, yang diikuti pula oleh langkah antisipasi terhadap kemungkinan plagiarisme secara ketat. Dengan pendekatan double-blind review process, identitas baik penulis maupun penilai saling tidak mengetahui.

BMEB telah terindeks dalam Google Scholar, ISJD (sistem repositori jurnal ilmiah yang dikelola oleh LIPI), Cross-Ref, ASEAN Citation, the Directory of Open Access Journal (DOAJ) dan the Science and Technology Index (SINTA) yang dikeluarkan oleh Kemenristek Dikti. Sejak Juli 2019, setelah melewati tahapan evaluasi yang ketat oleh Content Selection and Advisory Board dari Scopus, BMEB telah menjadi jurnal yang terindeks Scopus.

Ini merupakan afirmasi atas meningkatnya kualitas BMEB sebagai jurnal internasional. Saat ini jumlah visitor website BMEB sekitar 7.557 per Mei 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.