Sukses

Miliarder Perusahaan Kemasan Makanan Meninggal di Usia 93 Tahun

Rausing dikenal sebagai miliarder yang gemar berbagi (miliarder filantropis) di Swedia dan Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Hans Rausing, miliarder asal Swedia pendiri perusahaan pengemasan makanan global Tetra Pak meninggal dunia pada usia 93 tahun.

Mengutip laman BBC, Sabtu (31/08/2019), Rausing dikenal sebagai miliarder yang gemar berbagi (miliarder filantropis) di Swedia dan Inggris. Kekayaan keluarganya, menurut Forbes, mencapai sekitar USD 12 miliar (atau 9,8 miliar Euro) dan membuat keluarga ini jadi salah satu keluarga terkaya di Inggris.

Anak lelakinya, Ruben Rausing, menyatakan bahwa ayahnya mengelola perusahaan sejak 1950 hingga 1995. Setelah lepas dari perusahaan tahun 1995, sang miliarder memberikan sahamnya pada saudara lelakinya.

Ayah Hans Rausing yang juga bernama Ruben mendirikan Terta Pak (yang kemudian berubah jadi Terta Laval) di Swedia pada tahun 1944. Perusahaan tersebut, hingga saat ini, terkenal sebagai perusahaan pengemasan makanan dan minuman terbesar di dunia.

Desain kotaknya yang berupa kardus bernama tetrahedron membantu industri makanan menjaga kualitas produk mereka hingga sampai ke tangan konsumen. Pemilihan bahan kardus yang tidak mudah bocor dan kokoh menggantikan kemasan kaca yang berat dan mudah pecah.

Pada tahun 1980, Rausing bersaudara pindah ke Inggris untuk menghindari pajak di Swedia yang terlalu tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menghabiskan Sisa Hidup dengan Berbagi

Setelah meninggalkan perusahaan keluarga pada 1995, Hans Rausing yang memilih tinggal di Wadhurst, East Sussex memilih menghabiskan waktunya untuk berbagi. Dirinya dilaporkan telah menyumbang 1 miliar Euro untuk keperluan inovasi dan riset di bidang medis, HAM, budaya dan lingkungan.

Pada tahun 2006, dirinya mendapat gelar kehormatan Knight Commander of the Order of the British Empire (KBE) berkat kegiatan dermawannya tersebut.

Namun belakangan, keluarga Rausing juga terkena skandal setelah anak lelaki Rausing ditangkap dan dipenjara karena menyembunyikan kematian istrinya. Hans Kristian Rausing mengaku tidak melaporkan kematian istrinya, Eva Rausing kepada polisi setelah dia meninggal.

Polisi menemukan jasad Eva telah membusuk selama 2 bulan di bawah tumpukan baju dan kantong sampah. Diduga, Hans Kristian Rausing terpengaruh obat-obatan terlarang sehingga nekat melakukan hal tersebut.