Sukses

Bulog Pastikan Daging Sapi Asal Brasil Dapat Sertifikasi Halal

Pemerintah bakal membuka keran impor daging sapi sebesar 50 ribu ton dari Brasil hingga akhir tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bulog memastikan daging sapi yang diimpor dari brasil berstatus halal dan aman dikonsumsi. Daging sapi asal Brasil tersebut akan masuk ke Indonesia di akhir tahun ini.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar menyebutkan, pemerintah sangat selektif memilih daging sapi yang akan masuk ke Indonesia. Baik dari segi kualitas, kesehatan juga kehalalan.

"Ada surat izin halal. Kita ada ketentuan mau masuk Indonesia kan ada surat dari itu, ada MUI yang mengeluarkan surat halal," kata dia saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (2/9/2019).

Selain itu, dia menegaskan perusahaan yang akan memasok daging sapi pun sudah pasti memiliki sertifikasi tersebut. Sebab hal itu juga merupakan salah satu dari persyaratan yang diajukan oleh pihak Indonesia.

Daging sapi yang masuk dari Brasil akan dipastikan benar-benar aman dikonsumsi. Artinya terbebas dari penyakit.

"Kita mesti periksa semua melalui karantina, kalau itu enggak memenuhi syarat enggak akan mungkin kita ambil," ujarnya.

Kendati demikian, Bachtiar mengungkapkan hingga saat ini nama-nama perusahaan yang akan menjadi pemasok daging sapi tersebut belum keluar. Pihaknya juga saat ini masih menunggu rekomendasi teknik (rekontek) dari kementerian pertanian.

Adapun perusahaan-perusahaan tersebut dipilih berdasarkan sistim lelang. Sehingga Bachtiar memastikan tidak akan ada celah untuk praktik kecurangan dalam memilih perusahaan pemasok daging sapi impor tersebut.

"Belum. Karena saya menunggu rekontek dari Kementan," tutupnya.

 

2 dari 2 halaman

50 Ribu Ton

Sebelumnya, pemerintah bakal membuka keran impor daging sapi sebesar 50 ribu ton dari Brasil hingga akhir tahun ini. Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan mengatakan, tujuan impor daging sapi dari Brazil untuk membuat harga daging sapi dalam negeri menjadi lebih kompetitif.

Impor daging sapi akan dilaksanakan oleh tiga badan usaha milik negara (BUMN) yakni Perum Bulog sejumlah 30 ribu ton, PT Berdikari sejumlah 10 ribu ton, dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sejumlah 10 ribu ton.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Video Terkini