Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda membayangkan bahwa Anda tidak lagi memiliki pemasukan untuk menyambung hidup? Tentu saat Anda kehilangan satu-satunya sumber pendapatan, kondisi keuangan akan langsung mengalami kekacauan.
Belum lagi jika Anda adalah tulang punggung utama di keluarga Anda. Selain mengganggu finansial, hilangnya penghasilan tentu juga sangat mungkin menyebabkan masalah lainnya yang berisiko mengganggu keharmonisan rumah tangga Anda.
Advertisement
Baca Juga
Masalah kehilangan pemasukan rutin tentu menjadi salah satu masalah serius bagi seseorang dan harus diatasi dengan segera. Kendati demikian, ada beberapa penyebab seseorang tidak lagi memiliki penghasilan bulanan.
Dari banyaknya penyebab seseorang kehilangan penghasilan rutin, cara menyiasatinya pun akan berbeda pula. Untuk itu, agar sumber penghasilan tetap terjaga, ketahui tips agar tak kehilangan pendapatan rutin dari berbagai penyebab hillangnya pemasukan ini, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Resign dan PHK
Hal pertama yang paling umum membuat Anda kehilangan sumber pendapatan adalah karena resign kerja maupun pemutusan hubungan kerja (PHK). Meski sama-sama berarti tak lagi bekerja di sebuah perusahaan, resign kerja dan PHK memiliki penyebab dan prosedur yang berbeda.
Umumnya, penyebab utama seseorang mengajukan resign adalah faktor internal dari diri sendiri. Bisa jadi karena telah memendam unek-unek perihal masalah pekerjaan dalam waktu yang cukup lama, Anda memutuskan untuk berhenti bekerja
Dengan melepas status pegawai seperti ini, pihak perusahaan tentu tidak memberikan tunjangan bagi Anda. Berbeda pada saat Anda mengalami PHK. Saat pihak perusahaan memutuskan untuk memberhentikan Anda, Anda berhak mendapatkan tunjangan.
Nominal pesangon ini tentu disesuaikan dengan aturan dari UU Ketenagakerjaan yang berlaku. Jadi, meski terkesan lebih negatif, PHK akan sedikit lebih ‘menyehatkan’ bagi keuangan Anda daripada saat melakukan resign kerja karena adanya pesangon tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa penyebab Anda keluar dari pekerjaan sebelumnya akan memberikan pengaruh cukup signifikan bagi calon perusahaan yang akan Anda lamar. Untuk menyiasati kondisi keuangan saat melakukan resign atau mengalami PHK, tentu Anda harus dapat memperhitungkan jumlah pengeluaran rutin dan tabungan yang dimiliki.
Agar kemampuan dalam bertahan hidup saat tidak memiliki penghasilan menjadi lebih terkendali, memiliki tabungan darurat merupakan cara paling efektif yang bisa Anda pilih. Dengan memiliki tabungan darurat, segala kebutuhan harian Anda dan keluarga tetap dapat terpenuhi meski sedang tidak memiliki sumber penghasilan.
Jadi, bagi Anda yang belum memiliki tabungan darurat, segeralah memasukkannya ke anggaran bulanan agar dapat menalangi biaya hidup saat tiba-tiba memiliki keinginan untuk resign kerja atau mengalami PHK.
2. Bisnis Mengalami Kebangkrutan
Bagi Anda yang berwirausaha dalam mencari pundi-pundi rupiah, sumber penghasilan dapat menghilang saat bisnis yang dijalani mengalami kebangkrutan. Tentu menjadi momok yang menakutkan bagi para wirausahawan saat laju bisnis cenderung berjalan ke arah yang negatif.
Jika semakin lama dibiarkan, lambat laun pemasukan dari usaha yang dikelola tersebut tentu akan sirna dan berakhir dengan gulung tikar. Sebagai pemiliki bisnis, tentu Anda tidak menginginkan hal ini terjadi, bukan?
Jadi, saat kinerja bisnis kian memburuk, solusi yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengecek ulang sistem pengelolaannya. Dengan begitu, Anda dapat segera mengatasi masalah yang membuat bisnis tidak berjalan dengan lancar dengan cepat dan tepat.
Namun, saat hal tersebut belum cukup untuk memperbaiki laju usaha, mungkin penyebabnya adalah gaya hidup Anda yang terlalu boros. Hal ini bisa jadi membuat dana yang seharusnya untuk keperluan bisnis, Anda renggut untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Alhasil, kinerja bisnis menjadi tidak maksimal dan semakin terpuruk.
Oleh sebab itu, untuk menghindari kehilangan bisnis sebagai sumber penghasilan utama Anda, mengecek ulang sistem pengelolaannya dan mengevaluasi gaya hidup menjadi hal yang wajib untuk dilakukan.
Advertisement
3. Menderita Penyakit Kronis
Penyakit kronis yang memerlukan pendampingan medis tentu akan membuat kemampuan seseorang untuk bekerja menjadi berkurang. Saat tidak lagi mampu bekerja, sudah pasti Anda tidak akan mendapatkan penghasilan rutin.
Sebagai contoh, saat seseorang terdeteksi menderita penyakit kanker dan memerlukan perawatan selama berbulan-bulan, mau tidak mau pihak perusahaan akan segera mencari pengganti untuk posisi seseorang tersebut.
Meski pada akhirnya sembuh dari penyakit tersebut, perusahaan tidak akan serta-merta memberikan kembali pekerjaan tersebut karena sudah mendapatkan penggantinya. Karena risiko munculnya penyakit kronis tidak dapat terdeteksi dengan mudah.
Anda harus bisa mencari cara untuk menyiasati hal tersebut dengan bijaksana. Memiliki asuransi sudah pasti menjadi pilihan terbaik untuk menjadi penyelamat utama saat masalah ini muncul secara tiba-tiba.
Ada dua jenis asuransi yang wajib Anda miliki guna menyiasati risiko kehilangan pekerjaan karena masalah penyakit kronis, yakni asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kronis. Masing-masing dari jenis asuransi ini memiliki fungsi yang berbeda dalam menangani penyakit kronis yang mungkin Anda derita.
Seperti yang sudah umum diketahui, asuransi kesehatan akan menutup seluruh biaya rumah sakit para nasabahnya. Namun, bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga Anda?
Disinilah fungsi utama dari memiliki asuransi penyakit kronis. Saat biaya pengobatan telah dipenuhi oleh asuransi kesehatan, keluarga Anda akan mendapatkan uang dari asuransi penyakit kronis yang telah Anda ajukan.
Dengan begitu, hilangnya pemasukan rutin keluarga Anda dapat terpenuhi melalui dana yang diberikan oleh asuransi penyakit kronis tersebut. Selain itu, karena pencairan dana dari asuransi penyakit kronis berupa uang tunai, keluarga Anda dapat mendepositokan uang tersebut.
Saat keluarga Anda dapat mengelola pengeluaran dengan baik, bukan tidak mungkin bunga dari deposito tersebut dapat mencukup kebutuhan bulanan mereka. Jadi, kondisi keuangan tidak menjadi masalah yang terlalu besar bagi keluarga Anda.
4. Wafat
Saat seseorang meninggal dunia, sumber penghasilan mereka sudah pasti akan terhenti. Saat hal ini terjadi, keluarga yang ditinggalkan tentu tidak akan lagi menerima pendapatan bulanan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Terlebih lagi saat almarhum memiliki istri dan anak yang masih kecil. Kebutuhan keluarga tentu masih sangat bergantung dari gaji yang dimiliki oleh tulang punggung mereka tersebut.
Guna menyiasati keadaan tersebut, usahakan untuk memiliki asuransi jiwa. Pastikan juga bahwa uang pertanggunan dari asuransi jiwa yang Anda ajukan cukup untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga.
Hal ini dapat Anda lakukan dengan memilih premi asuransi jiwa yang harus dibayarkan. Dalam memilih premi asuransi jiwa, perhitungkan dengan seksama bahwa nominal yang dicairkan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan seperti, pengganti pemasukan dan warisan.
Mempertimbangkan biaya penguburan dan juga biaya utang yang dimiliki juga hendaknya Anda pikirkan dengan matang. Jangan sampai kebutuhan tersebut memberatkan kondisi keuangan keluarga pasca ditinggalkan.
Jadi, beban pikiran keluarga yang ditinggalkan menjadi tidak terlalu berat dan tidak memperburuk kondisi batin mereka.
Advertisement
4. Memasuki Masa Pensiun
Penyebab terakhir yang bisa membuat Anda kehilangan pemasukan rutin adalah masa pensiun. Setelah menginjak usia 55 hingga 65 tahun, kemampuan Anda dalam bekerja akan semakin menurun, dan sangat disarankan untuk pensiun.
Bagi yang bekerja sebagai pegawai di perusahaan maupun instansi pemerintahan, Anda masih bisa memiliki pendapatan berupa uang pensiun. Namun, apakah Anda yakin bahwa nominal tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?
Untuk menyiasati hal tersebut, menyiapkan tabungan hari tua tentu bisa Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan di usia senja nanti. Persiapan tabungan ini juga hendaknya Anda lakukan dengan perhitungan yang matang.
Salah satunya adalah dengan menghitung biaya hidup yang mungkin Anda butuhkan. Karena mungkin Anda sudah tidak lagi memiliki pemasukan saat telah pensiun, mengajukan jaminan pensiun dan berinvestasi merupakan ide yang baik untuk dilakukan.
Saat kedua upaya tersebut telah dijalankan, mengulas rencana masa pensiun secara periodis hendaknya Anda lakukan agar penghitungan anggaran tetap akurat.
Kehilangan Pendapatan Bukan Akhir dari Segalanya
Dari beberapa penyebab kehilangan pemasukan rutin di atas, Anda dapat memiliki solusi yang bisa dipilih guna menyiasatinya. Agar tidak muncul masalah besar yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup Anda dan keluarga saat tidak memiliki pendapatan, menjalankan semua siasat dari masalah tersebut tentu wajib dilakukan. Saat semua tips tersebut telah Anda lakukan, bangkit dari masa sulit tersebut akan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.