Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pengelola Jalan Tol agar memberi tanda peringatan di lokasi yang rawan dengan kecelakaan. Permintaan ini terkait dengan kecelakaan di ruas tol Cipularang.
"Khusus itu mungkin pakai lampu, ada suara, atau ada yang jaga. Kalau satu tempat udah berulang (kecelakaannya) pasti something wrong. Butuh effort tertetu terkait pengawasan dan peringatan di situ," kata dia, saat ditemui di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/9).
Â
Advertisement
Baca Juga
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini mengatakan, dalam pandangan dia ada dua faktor penyebab kecelakaan beruntun tersebut.
"Tapi yang sudah nyata-nyata kasat mata ini kan dua hal, pertama, melanggar kecepatan dan kedua, melanggar muatan," ujar dia.
Meskipun demikian, kata dia, perlu ada investigasi lebih lanjut terkait kecelakaan tersebut. Dia pun telah menugaskan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memastikan penyebab kejadian kecelakaan tersebut.
"Saya menugaskan KNKT sama Dirjen Perhubungan Darat untuk melakukan evaluasi, teknisnya seperti apa, mengapa di sana terjadi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan beruntun melibatkan sejumlah kendaraan terjadi di ruas Tol Cipularang. Tepatnya di KM 92 Tol Purbaleunyi arah Cikampek. Peristiwa itu menyebabkan enam orang tewas dan empat di antaranya hangus terbakar. Sedangkan sejumlah orang luka-luka.Â
Â
Reporter:Â Wilfridus Setu EmbuÂ
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Update Kecelakaan Maut Tol Cipularang: Polisi Pastikan Korban Meninggal 8 Orang
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan bahwa korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut Tol Cipularang KM 91.400, Purwakarta, Jawa Barat, sebanyak delapan orang.
Data ini meralat informasi sebelumnya yang menyebutkan sembilan korban tewas.
"Korban meninggal dunia delapan, dengan 28 korban luka," tutur Trunoyudo saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/9/2019).
Menurut Trunoyudo, satu korban sebelumnya sempat diduga tewas. Namun, saat diperiksa tim medis di rumah sakit, ternyata kondisinya masih hidup.
"Empat sudah teriidentifikasi dan empat belum teridentifikasi karena kondisi korban terbakar," jelas dia.
Adapun salah satu korban meninggal dunia adalah sopir dari truk yang menjadi penyebab kecelakaan maut di Tol Cipularang itu.
Dia awalnya tidak ditemukan dan diduga melarikan diri. Ternyata hal tersebut lantaran pria berinisial DH itu telah dievakuasi lebih awal ke rumah sakit.
"Saya klarifikasi tidak ada sopir yang kabur. Sopir yang pertama meninggal dunia DH, supir yang terguling," Trunoyudo menandaskan. Â
Advertisement
Olah TKP Kecelakaan Cipularang
Polisi kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan maut Tol Cipularang KM 91.400, Purwakarta, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, olah TKP dilakukan sejak pagi.
Secara teknis dilaksanakan oleh Ditlantas Polda Jawa Barat bersama Korlantas Polri dan Satlantas Polres Purwakarta.
"Iya benar olah TKP, langsung saja ke lokasi," tutur Trunoyudo saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/9/2019).
Rekayasa lalu lintas pun dilakukan untuk kelancaran olah TKP. Pihak terkait seperti Jasa Marga turut bekerjasama membantu rekayasa lalu lintas di tol.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru mengatakan, rekayasa lalu lintas dengan metode contra flow dilakukan sejak pukul 09.20 WIB tadi.Â
"Dimulai sejak KM 96 sampai dengan KM 90. Selain itu, pengalihan arus lalu lintas juga diberlakukan.Â