Sukses

Tingkatkan Ekspor, Kementan Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital

Eksportir baru bisa mendapatkan berbagai informasi terkait produk emerging yang sedang diminati pasar ekspor melalui i-MACE.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) terus mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan jalur distribusi yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor produk hortikultura.

Kepala Barantan Ali Jamil mengatakan, calon eksportir baru bisa mendapatkan berbagai informasi terkait produk emerging yang sedang diminati pasar ekspor melalui aplikasi yang telah dikembangkan, yakni Indonesian Maps of Agricultural Commodities Export atau i-MACE.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian (Amran Sulaiman), kita fokus untuk mendorong ekspor. Inovasi dan terobosan ditujukan untuk percepatan layanan dan juga fungsi fasilitator," ujar Jamil dalam sebuah keterangan tertulis, Sabtu (7/9/2019).

Dia menegaskan, Barantan juga telah melakukan pendampingan, baik di tingkat petani maupun rumah kemas agar mampu memenuhi standar dan bebas hama penyakit sesuai syarat dari negara tujuan.

"Di bidang perbenihan dan budidaya, kami bersama direktorat teknis lain di lingkup Kementerian Pertanian dan dinas terkait daerah juga turut berperan aktif," ungkap dia.

Upaya ini lantas berbuah hasil, ditandai dengan pengiriman rata-rata 1 ton per hari berbagai jenis sayuran ke Singapura melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ekspor Mangga

Selain itu, Barantan pada Jumat (6/9/2019) kemarin juga melepas ekspor beberapa produk pertanian lain, yakni buah mangga sebanyak 1,5 juta ton tujuan Singapura dan Oman, serta berbagai bibit tanaman hias sebanyak 141,3 ribu batang ke Belanda.

Juga komoditas asal hewan berupa Sarang Burung Walet (SBW) sebanyak 51,5 kg, telur Hatching Eggs (HE) sejumlah 60,5 ribu butir, dan ular jali sebanyak 1.000 ekor. Total nilai ekspor produk pertanian tersebut mencapai Rp 2,2 miliar.