Liputan6.com, Jakarta PT Railink mulai 8 September 2019 resmi tak lagi mengoperasikan KA Bandara Soekarno-Hatta dari dan ke Stasiun Bekasi. Alasannya, sebagai persiapan pengoperasian dari Stasiun Manggarai.
"Mulai kemarin memang sudah tidak melayani dari Stasiun Bekasi. Hal ini untuk memaksimalkan Stasiun Manggarai," tegas Humas Railink Diah Suryandari saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (9/9/2019).
Hanya saja, Diah belum mampu menjelaskan kapan pengoperasian KA Bandara Soetta dari Stasiun Manggarai. Hal ini dikarenakan menjadi kewenangan Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Advertisement
Baca Juga
Keputusan ini langsung dikeluhkan para pelanggan penumpang KA Bandara dari Stasiun Bekasi. Dikutip dari Antaranews.com, Aline, salah satu warga Bekasi salah satunya.
"Sangat disayangkan yah apalagi kita yang tujuannya ke bandara membutuhkan ketepatan waktu dan kereta bandara ini cukup membantu," kata dia.
Aline meminta pihak berwenang terkait segera merevisi kembali perubahan regulasi tersebut mengingat urgensi kebutuhan penumpang.
Menurut dia, penggunaan KA Bandara Soekarno Hatta sangat membantu masyarakat Bekasi dan sekitarnya yang akan menuju pusat kota.
"Bekasi ini kan di ujung. Kalau naik kereta bandara misalnya dia mau ke Jakarta sangat kebantu. Mereka tidak banyak transit apalagi menunggu jadwal keberangkatan kereta jarak jauh dulu," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penumpang KA Bandara Soetta Ditargetkan 20 Ribu Orang Per Hari di 2020
PT Railink telah dikenal sebagai operator KA Bandara pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 2017 lalu. Namun saat ini, jumlah penumpang KA Bandara belum sebanyak yang diharapkan.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Railink, Mukti Jauhari mengungkapkan saat ini pergerakan penumpang KA Bandara di Stasiun BNI City Sudirman baru sebatas 6.300 orang per harinya.
"Saat ini kita ada di 6.300 (penumpang) per hari," kata dia, di Stasiun BNI City, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Dia menegaskan, tahun depan pihaknya akan memasang target optimis kenaikan jumlah pergerakan penumpang lebih dari 100 persen. Yakni mencapai angka 15.000 pergerakan penumpang per hari.
"Kami inginnya target smp 15.000 per hari paling tidak. Kita kan beroperasi di akhir Desember 2017 hampir ulang tahun yang kedua. Kami ingin target di 2020 bisa di average (rata-rata) 15.000 penumpang per hari," tegasnya.
Dia mengungkapkan, saat ini KA Bandara selain digunakan oleh penumpang yang hendak menuju Bandara Soekarna-Hatta, juga banyak dimanfaatkan oleh para pekerja di kawasan Sudirman.
"Kami berhenti antara Soetta itu di Stasiun Duri. Yang gak akan ke Bandara boleh merasakan sensasi naik KA Bandara sampai Duri. Ini para pekerja di Sudirman sudah cukup banyak yang gunakan ini, jadi mereka bisa nyaman sambil ngecas, perjalanan kira-kira 25 menit sambil tidur juga udah bisa fresh lagi," ujarnya.
Advertisement
Anti Macet
Selain itu, dia mengungkapkan banyaknya para pekerja yang memilik naik KA Bandara sebab tidak perlu khawatir terjebak macet serta tidak perlu membayar uang tol jika membawa kenadaraan sendiri.
"Itu yang harus kami sosialisasikan kepada masyarakat, bagaimana kenyamanan naik angkutan publik," tutupnya.