Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang mahasiswa tidak boleh memakai kartu kredit? Meski belum mempunyai penghasilan tetap sekalipun, kamu diperkenankan untuk mekmakai kartu kredit. Hanya saja, pemilik sahnya bukanlah kamu, melainkan orangtua.
Jadi, orangtualah yang nantinya akan bertanggung jawab atas semua transaksi yang pernah kamu lakukan dari kartu kredit tersebut. Meski semua tagihanmu dibayari orangtua, bukan berarti kamu bisa seenaknya gesek sana-sini.
Kamu tetap harus mengontrol penggunaan kartu kredit agar orangtua tetap mengizinkanmu menggunakan kartu kredit hingga kamu tamat nanti. Lantas, bagaimana cara mengelola kartu kredit yang tepat bagi mahasiswa sepertimu?
Advertisement
Baca Juga
Jadi, bagi kamu para mahasiswa, begini cara gunakan kartu kredit yang benar, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Tentukan Barang yang Ingin Dibeli Pakai Kartu Kredit
Sebelum kartu kredit digunakan untuk bertransaksi, sebaiknya catat apa yang ingin kamu beli pada hari itu juga. Setelah itu, putuskan apakah semua barang belanjaanmu akan dibayar menggunakan kartu kredit atau hanya sebagian saja.
Kalau tidak ingin tagihanmu cepat menumpuk, sebaiknya bayarkan sebagian barang belanjaan dengan uang tunai, dan sisanya dengan kartu kredit. Hal sebaliknya apabila semua barang yang dibeli berkaitan dengan kegiatan perkuliahan.
Kamu bisa membayar tagihannya menggunakan kartu kredit. Berapapun nominalnya, orangtua pasti tidak akan marah kalau tujuannya untuk menunjang perkuliahan.
2. Manfaatkan Diskon di Acara-Acara Besar
Mau meminimalisir pengeluaran? Segera luangkan waktumu untuk mengecek katalog diskon yang diberikan oleh merchant atau retail tertentu.
Katalog ini bisa kamu dapatkan dari sosial media suatu merchant atau retail, bisa juga melalui iklan dan berita online. Ada banyak diskon yang bisa kamu manfaatkan secara sekaligus, khususnya pada hari-hari besar.Â
Untuk jumlah diskon yang bisa kamu dapatkan sebenarnya sangat terbatas, umumnya hanya senilai Rp25.000 saja. Meskipun jumlahnya sedikit, tapi tetap saja dapat menghemat pengeluaran.
3. Bersikaplah Seolah-olah Membayar Sendiri Tagihan
Meskipun statusmu masih mahasiswa, cobalah anggap dirimu seperti seseorang yang sudah bekerja setiap kali ingin menggunakan kartu kredit. Ini akan membuatmu lebih teliti dan bijak saat bertransaksi karena menganggap kalau kamu sendiri yang nantinya akan membayar semua tagihan tersebut, bukan orangtua.
Sementara yang terjadi sebenarnya adalah hal sebaliknya. Jika dilakukan secara terus menerus, sikap ini akan berubah menjadi suatu kebiasaan yang akan terbawa hingga kamu sudah bekerja nanti.
Hal ini menjadi cara penggunaan kartu kredit yang terkontrol. Alhasil, pengeluaran kartu kredit tetap aman terkendali, keuangan pun menjadi lebih sehat.
Advertisement
4. Tinggalkan Kartu Kredit Bila Tidak Perlu
Meskipun kartu kredit sudah menjadi bagian dalam hidupmu, bagaimanapun juga kamu tetap harus bisa berpisah dengan kartu sakti ini untuk sementara waktu. Apalagi kalau kamu tidak terlalu membutuhkannya.
Membawa kartu kredit ke mana-mana hanya akan menambah jumlah tagihan per bulan, terutama bila kamu tidak mampu mengontrol nafsu belanja dengan baik. Hidup tanpa kartu kredit untuk sementara tidak seburuk yang dibayangkan.
Hal ini malah akan membuatmu semakin tekun dalam mengelola keuangan. Sebab kamu tahu kapan harus mengeluarkan uang dan kapan harus menyimpannya.
5. Jangan Lupa Cek Tagihanmu
Transaksi yang telah sukses jangan dibiarkan begitu saja. Sebaiknya cek tagihanmu dengan teliti, apakah nominalnya sudah benar atau tidak.
Apabila tagihan yang dibayarkan lebih besar, bisa langsung komplain ke tempat di mana kamu bertransaksi tadi. Dengan demikian, total tagihan akan langsung diperbarui dan kamu tidak perlu merugi.
Kesalahan yang terdapat pada billing atau tagihan sebenarnya bisa dikomplain pada bank penerbit kartu kredit. Tapi, kamu harus menunggu sampai tanggal jatuh tempo pembayaran tiba agar komplain bisa diajukan.
Sebab, ringkasan transaksi selama satu bulan hanya akan tertera pada lembar billing saja. Jadi, selalu perhatikan tagihan kartu kredit setiap bulannya, ya?
6. Catat Semua Pengeluaran
Mencatat semua transaksi yang sukses sangatlah perlu meskipun riwayat transaksimu sudah terekam pada lembar billing atau tagihan yang akan dibayarkan setiap bulan. Catatan ini akan membantumu untuk mengetahui sisa limit kartu kredit yang diberikan oleh orangtua.
Dengan demikian, kamu bisa memperhitungkan sisa uang yang bisa kamu gunakan pada hari-hari selanjutnya. Catatan pengeluaran juga akan sangat membantu untuk melihat aktivitas belanjamu setiap bulan.
Sehingga kamu bisa semakin mengenali dirimu dengan baik dalam hal mengelola uang. Apakah kamu termsuk tipe orang yang boros atau hemat.Â
7. Jangan Lupa untuk Tetap Menabung
Kartu kredit yang diberikan oleh orangtua tak lantas membuatmu menjadi boros. Tetapi sebaliknya, kamu tetap harus hemat dan mau menabung demi memantapkan kondisi finansial sejak dini.
Uang yang ditabung bisa digunakan untuk banyak hal, termasuk buat bayar sebagian dari total tagihan kartu kreditmu setiap bulan. Kamu bisa menyerahkan uang ini kepada orangtua untuk menunjukkan rasa tanggung jawabmu terhadap apa yang sudah kamu lakukan.
Apabila kamu tidak mau menyerahkan tabunganmu kepada orangtua, setidaknya kamu bisa menggunakan sebagian uangnya untuk membayar barang belanjaanmu secara tunai. Alhasil, kamu tidak tergantung pada kartu kredit secara terus-menerus.Â
Batasi Jumlah Kartu Kredit yang Kamu Miliki
Meski masih dibiayai oleh orang tua, apa salahnya bila kamu mulai melatih diri untuk mengelola penggunaan kartu kredit milikmu. Agar pengelolaan semakin mudah, batasi jumlah kartu kredit yang kamu miliki sehingga gaya hidupmu terhindar dari kata boros, baik saat kamu masih menyandang status mahasiswa ataupun saat sudah bekerja nanti.
Advertisement