Sukses

Terbitkan Samurai Bond, PLN Dapat Dana Segar 23,2 Miliar Yen

PLN mampu mematahkan kebiasaan lama dengan mendorong investor fokus ke tenor yang lebih panjang yaitu 5 tahun dan 10 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - PLN menerbitan obligasi Samurai perdana melalui penawaran umum kepada para investor di Jepang sehingga berhasil mendapatkan dana segar sebesar 23,2 miliar yen Jepang (JPY).

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, sebelum penawaran umum kepada investor di Jepang dilakukan, PLN telah terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan para potensial investor di Tokyo pada Juli 2019.

'Roadshow yang dilaksanakan tersebut sangat membantu investor memahami operasi bisnis PLN dan bagaimana hubungannya yang kuat dengan pemerintah Republik Indonesia mengingat peran dan fungsi PLN yang sangat sentral di Indonesia," kata Sarwono, di Jakarta, Minggu (15/9/2019).

Melalui roadshow, PLN mampu meyakinkan ketertarikan investor atas kredibilitas PLN dengan adanya respons positif dari investor. PLN dengan dibantu perbankan yang telah dikenal luas oleh investor Jepang mulai melakukan soft - sounding pemasaran selama 2 hari yaitu pada 4 dan 5 September 2019 dan mendapatkan tanggapan positif dari investor.

Pada 6 September 2019, PLN memulai penawaran umum resmi kepada investor dengan harga acuan awal untuk tranche 3 tahun di Yen Swap Offer (YSO) + 45-65 bps, 5 tahun di YSO + 75-95 bps, 7 tahun di YSO + 80-100 bps dan 10 tahun pada YSO + 90-105 bps.

Selama masa penawaran umum, dengan permintaan yang sangat positif dan tinggi dari para investor Yen, juga harga yang sangat kompetitif maka diputuskan bahwa yang akan diterbitkan adalah tenor di 3,5 dan 10 tahun.

Transaksi ini berhasil diterbitkan pada 12 September 2019 yaitu dengan tenor 3 tahun sebesar JPY 3 miliar dan kupon 0.43 persen, 5 tahun sebesar JPY 18.5 niliar dengan kupon 0,87 persen dan tenor 10 tahun sebesar JPY 1 miliar dengan kupon 1,05 persen

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Perdana Gunakan Yen

Menurutnya penerbitan ini menjadi sangat penting, karena PLN kembali berhasil melakukan penerbitan dalam denominasi mata uang asing selain yang selama ini diterbitkan yaitu dolar AS, setelah juga berhasil melakukan penerbitan surat utang berdenominasi Euro pada bulan Oktober 2018 lalu.

Selain itu transaksi juga sangat penting. Pasalnya, beberapa alasan yaitu merupakan penawaran obligasi Samurai pertama oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang membuka jalan selanjutnya bagi para emiten Indonesia dan ASEAN lainnya untuk mengakses pasar obligasi Jepang.

Melalui penerbitan perdana ini, PLN kembali merupakan satu-satunya korporasi ASEAN yang memiliki identitas obligasi di seluruh investor base dunia yaitu di pasar Dolar AS, Euro, dan Yen Jepang.

Hal lain yang menarik dalam penerbitan perdana ini adalah PLN mampu mencapai tujuan awal untuk memaksimalkan jumlah penerbitan dengan tenor yang lebih panjang yaitu 5 tahun atau lebih dengan tingkat kupon yang sangat kompetitif, sementara emiten pemula biasanya hanya berhasil mengumpulkan permintaan dalam jangka waktu yang lebih pendek seperti 3 tahun di pasar Jepang mengingat tipikal investor Jepang yang sangat berhati-hati dan konservatif.

Dengan keberhasilan penerbitan perdana ini, PLN mampu mematahkan kebiasaan itu dengan mendorong investor fokus ke tenor yang lebih panjang yaitu 5 tahun dan 10 tahun.

Debut pertama transaksi penerbitan Obligasi Samurai ke Investor Jepang ini menarik minat banyak investor, baik central institutional yang berasal dari Tokyo, regional investor di seluruh kawasan Jepang, serta investor non Jepang yaitu yang berada diluar Jepang dengan jenis investor yang sangat beragam pula.

 

3 dari 3 halaman

Respons Investor

Hal menarik lain dalam penerbitan obligasi Samurai kali ini adalah, respon investor yang cukup tinggi didapatkan bukan hanya dari para investor besar yang berpusat di Tokyo, namun juga PLN mampu menarik minat investor perbankan regional di Jepang untuk menanamkan investasinya di surat utang PLN. Hal ini menandakan bahwa investor Jepang sangat percaya dan yakin akan tingkat risiko berinvestasi di Indonesia khususnya PLN, selain juga ditopang oleh strategi PLN dengan memperoleh pemeringkatan dari lembaga pemeringkatan Jepang yaitu JCR sangat berhasil dalam hal ini.

Alokasi penerbitan obligasi Samurai tersebut tersebar di beberapa jenis investor sebagai berikut Shinkin (bank lokal ) 36 persen, life insurers 24 perden, regional banks 15 persen, offshore banks 12 perden, asset managers 9 persen dan lainnya 4 persen.

Dalam penerbitan ini PLN dibantu oleh lembaga keuangan yaitu Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Nomura Securities Co., Ltd., dan SMBC Nikko Securities Inc.

Â