Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 2.000 bangunan di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Jawa Barat, akan tergusur proyek pembangunan double track atau jalur rel ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi.
Ribuan bangunan permanen yang bakal digusur itu mulai dari Stasiun Maseng, Kecamatan Cijeruk, hingga Kelurahan Paledang, Kota Bogor. Bangunan tersebut berada di atas lahan milik PT KAI.
"Jumlah bangunan yang terdampak kemungkinan bertambah. Sebab, saat ini masih berlangsung pendataan tahap 2 segmen 3," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Achyar Pasaribu, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (18/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Bangunan yang terdampak meliputi rumah, sekolah, madrasah, pos polisi, posyandu, rumah makan, toko, dan jenis tempat usaha lainnya. "Untuk hasil yang fix nanti setelah dilakukan verifikasi dan validasi," ujar Achyar.
Setelah proses sosialisasi dan verifikasi, tahap selanjutnya dilakukan penertiban bangunan yang direncanakan akhir 2019. Kemudian pada 2020 dilanjutkan pembangunan fisik jalur ganda mulai dari Stasiun Maseng, Kabupaten Bogor, hingga Stasiun Paledang, Kota Bogor.
"Warga yang terdampak akan mendapat kompensasi dana kerohiman yang dibayarkan untuk bangunan berusia di atas 10 tahun," terang Achyar.
Besaran dana kerohiman akan dinilai terlebih dahulu oleh tim appraisal dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sekitar akhir bulan ini. Ia menyebut, ada empat kriteria terkait dana kerohiman ini, yaitu untuk uang pembongkaran, sewa rumah selama setahun, mobilisasi barang-barang, dan biaya kehilangan pendapatan apabila rumahnya dijadikan tempat usaha.
"Ini mengacu pada Pepres 62 Tahun 2018 Pasal 8 ayat 2," terang Achyar.
Menurut dia, kegiatan pekerjaan fisik jalur rel ganda mulai dari Cicurug, Sukabumi hingga Cigombong, Bogor, sudah dimulai sejak 2018 lalu, dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Setelah itu, dilanjutkan pengerjaan fisik double track mulai dari Stasiun Maseng hingga Stasiun Paledang.
"Untuk sosialisasi tahap 1 di Cicurug-Cigombong sudah selesai. Ada 1.121 bangunan yang terdampak," kata Achyar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Warga Terdampak Pasrah
Sementara itu, warga terdampak proyek jalur rel ganda mengaku pasrah rumahnya akan tergusur proyek double track. Sebab, rumah yang sudah mereka tempati sejak puluhan tahun berada di sempadan jalur rel kereta.
"Ya mau gimana lagi, ini kan memang lahan milik PT KAI," ujar Herman (52), warga Layungsari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Namun, ia mengaku belum tahu harus pindah ke mana. Sementara dia sudah tidak memiliki saudara lagi di kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.
"Paling ngontrak lagi di Bogor, tapi nunggu dulu dapet uang kerohiman. Kemarin sih waktu sosialisasi bakal dapet uang untuk sewa rumah," ujar dia.
Husni (42), warga Kampung Sirnasari, Kelurahan Empang, berharap Pemkot Bogor memberikan solusi. Salah satunya menyediakan lokasi relokasi bagi warga terdampak.
"Yang digusur kan ribuan, enggak gampang nyari kontrakan kalau pas barengan. Warga sih penginnya dibangunkan rumah oleh pemerintah, nanti kita nyicil," pintanya.
Advertisement