Sukses

Malindo Air Investigasi Dugaan Kebocoran Data Penumpang

Malindo Air sudah mengambil dan melakukan langkah-langkah tepat dalam memastikan agar data penumpang tidak terganggu.

Liputan6.com, Jakarta - Malindo Air anggota dari Lion Air Group tengah menyelidiki masalah dugaan terjadinya kebocoran data penumpang. Malindo Air akan terus memberikan keterangan lebih lanjut melalui website, seluler (mobile) dan media sosial.

PR & Communications Department Malindo Air Andrea Liong menjelaskan, Malindo Air menyadari beberapa data pribadi penumpang disimpan di lingkungan berbasis cloud. Oleh karena itu ada kemungkinan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

Tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki atas hal tersebut.

"Malindo Air juga bekerja sama dengan konsultan cybercrime independen, melaporkan kejadian ini dan untuk proses penyelidikan," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (18/9/2019). 

Malindo Air sudah mengambil dan melakukan langkah-langkah tepat dalam memastikan agar data penumpang tidak terganggu, sesuai Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Malaysia 2010 (Malaysian Personal Data Protection Act 2010).

Dalam kaitan tersebut, Malindo Air menyatakan tidak menyimpan rincian pembayaran setiap penumpang atau pelanggan di dalam server. Malindo Air mematuhi ketentuan Standar Kartu Pembayaran Industri dan Standar Keamanan Data (Payment Card Industry/ PCI - Data Security Standard/ DSS).

Malindo Air dalam menjalankan bisnis dan operasional patuh terhadap semua aturan, kebijakan, ketentuan dari berbagai otoritas baik lokal maupun luar negeri (internasional) termasuk CyberSecurity Malaysia.

Untuk tindakan pencegahan, Malindo Air menghimbau dan menyarankan kepada seluruh penumpang atau pelanggan yang memiliki akun Malindo Miles segera mengubah kata sandi (to change their passwords) jika kata sandi digunakan sama pada layanan yang lain secara online.

Malindo Air akan terus memberikan keterangan lebih lanjut melalui website, seluler (mobile) dan media sosial.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kaspersky Ungkap 30 Juta Data Penumpang Lion Air Group Diduga Bocor

Kaspersky Lab, perusahaan keamanan siber dari Rusia, melaporkan sekitar 30 juta data penumpang Lion Air Group tepatnya Malindo Air dan Thai Lion Air bocor. Data yang bocor meliputi passport, alamat, dan nomor kontak.

Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (18/9/2019), Malindo Air mengatakan tengah menginvestigasi laporan kebocoran data ini. Sementara, Lion Air dan Thai Lion Air belum berkomentar.

Malindo Air mengungkapkan telah melaporkan kasus ini ke otoritas internasional. Selain itu, pihaknya telah meminta pelanggan langganan untuk mengganti kata sandinya. 

Malindo Air menolak untuk mengungkapkan hasil investigasi sejauh ini, termasuk berapa jumlah pasti penumpang yang datanya bocor. Namun, mereka memastikan tidak menyimpan informasi pembayaran di servernya.

"Kami telah melaporkan hal ini ke sejumlah otoritas terkait dalam dan luar negeri. Malindo juga bekerja sama dengan konsultan keamanan siber independen dalam proses investigasi," ujar Malindo dalam pernyataannya.

Dilaporkan, data penumpang tersebut diunggah dan disimpan dalam Amazon Web Services (AWS), lokasi penyimpanan dalam cloud untuk publik. Pihak AWS belum memberikan komentar tentang hal ini.

Kaspersky mengatakan sebagian data penumpang maskapai grup Lion Air yang bocor telah diperjualbelikan dalam pasar gelap.