Sukses

Sri Mulyani: Akuntan Tak Bisa Digantikan Robot

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan ada beberapa profesi yang tak bisa digantikan oleh robot di dunia keuangan

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi perkembangan teknologi digital. Dengan demikian SDM Indonesia selalu mampu bersaing.

Dia menjelaskan, teknologi digital tidak hanya membawa dampak positif. Teknologi digital juga dapat mengganti tenaga kerja manusia dengan robot.

Sebagai contoh, dia menyebut bidang akuntansi merupakan salah satu bidang yang berpotensi digantikan oleh robot.

"Misalnya anda yang akuntansi, pekerjaan akuntansi sangat mungkin bisa digantikan Artificial Intelegence dan robot," kata dia, dalam acara Wisuda PKN STAN, di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/9).

Di hadapan tantangan tersebut, dia berpesan kepada generasi muda agar terus mengasah kemampuan dan kreativitasnya. "Artinya anda semua harus merasa anda lebih baik dari robot apapun untuk ciptakan ganti pekerjaan anda," tegasnya.

Jika tidak demikian, maka SDM Indonesia terutama para pengelola keuangan akan kalah bersaing dan tergerus dalam perkembangan teknologi digital.

"Manusia lebih baik dari robot, tapi bukan kepastian yang mutlak. Kalau kita tidak asah kemampuan dan kreativitas, maka anda akan mudah digantikan mesin," tandas Sri Mulyani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani Bangga Banyak Mahasiswa Berprestasi STAN dari Indonesia Timur

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri acara Wisuda Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN. Acara wisuda diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh seluruh wisudawan-wisudawati. Secara khusus, dia menyampaikan apresiasi terhadap wisudawan-wisudawati yang masuk STAN lewat lajur afirmasi.

Apresiasi dia sampaikan lantaran mahasiswa jalur afirmasi tersebut dapat menyelesaikan pendidikan dengan nilai yang memuaskan. "Yang masuk lewat jalur afirmasi 31 orang," kata dia, di ICE BSD, Kamis (19/9/2019).

Ke-31 mahasiswa tersebut, kata dia, berasal dari beberapa wilayah di Indonesia timur, yakni Papua dan Papua Barat. Selain itu ada yang berasal dari Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

"Hasil belajar baik, dengan rata-rata hasil prestasi kumulatif 3,37," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Tak Boleh Puas

Mantan Direktur Bank Dunia ini menegaskan bahwa sebagai punggawa keuangan negara, lulusan PKN STAN tidak boleh berpuas diri dengan nilai yang bagus. Upaya mengembangkan kemampuan baik dari segi pengetahuan maupun kreativitas harus terus dilakukan.

"Nilai yang diperoleh menjadi Modal awal untuk belajar lebih baik, lebih ambisius, lebih dalam," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com